Berdoa Sebaiknya dengan Senang Hati atau Menangis?
Fiqhislam.com - Saat kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, harus dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan sepenuh hati. Bahkan jika perlu menghiba, merendahkan diri, dan menangis di hadapan-Nya.
Lalu bagaimana sebaiknya apakah berdoa dengan senang hati atau menangis?
Pengasuh Majelis Taklim Ar-Raudah, Ustadzah Yulia Ulfah mengatakan, berdoa dengan menghiba dan menangis itu justru sangat dianjurkan. Menangis itu perlu, karena menangis itu akan menambah kekhusyukan.
Allah berfirman, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.”(QS:al-Isra:109).
1. Pada saat kita membaca Alquran.
Beliau bersabda, “Bacalah Al Qur’an dan menangislah. Jika engkau tidak menangis maka berpura-puralah menangis.” (HR: Tirmidzi)
2. Pada saat kita takut kepada kehadiran Allah.
Karena tangis kita di sini akan memberi kita keselamatan. Rasulullah bersabda, “Tidak masuk neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke dalam kelenjarnya dan tidaklah berkumpul debu jalan Allah dan asap neraka jahannam.” (HR: Tirmidzi)
3. Pada saat kita menyebut nama-Nya dan menyendiri bersama-Nya.
Seperti ketika kita berdoa kepada Allah. Sebab beliau menyebutkan bahwa salah satu golongan yang akan mendapatkan naungan Allah kelak pada hari kiamat adalah orang yang menyebut Allah dalam kesendirian, lalu kedua matanya berlinang air mata (Muttafaqun alaih)
4. Saat kita mendengarkan masehat-nasehat keimanan
Rasullah SAW bersabda, “Menasehati hati kami dengan sebuah nasehat yang membuat mata kami berderai dan hati kami bergetar.”
5. Ketika kita berada di waktu sore, setelah melampaui perjalanan hari dengan segala macam jenis amal dan aktivitas.
Seperti Dhahhak bin Mazahim yang selalu menangis jika telah berada di waktu sore. Saat ditanya, “Apa yg membuatmu menangis? Ia menjawab “Aku tidak tahu manakah di antara anakku yang terangkat (ke langit) hari ini.”
6. Saat kita tertinggal melakukan sebuah amal yang utama.
Sebagaimana Sa’ad bin Abdul Aziz yang selalu menangis kala ketinggalan sholat berjamaah.
Jadi mana mungkin kita berdoa memanjatkan permohonan kepada Allah SWT di saat kita sedih dengan penuh rasa bahagia dan senang hati?
Kecuali tatkala dia berdoa dan dalam doanya dia sangat amat bersyukur atas semua karunia yang diberikan oleh-Nya.
Seperti dilansir dari website NU Lampung, berdoa dengan senang hati bisa dilakukan mungkin setelah mendapatkan kabar gembira. Dia langsung berdoa dengan penuh rasa bahagia dan syukur. Waallhu’alam bishawab. [yy/eramuslim]
Artikel Terkait: