Alam Barzah: Orang yang Meninggal akan Berkumpul Kembali dengan Keluarganya?
Fiqhislam.com - Ada lima alam yang dilalui manusia. Yakni alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah, dan alam akhirat.
Setelah manusia mati, maka fase selanjutnya adalah memasuki alam barzah. Lalu apa yang terjadi pada manusia ketika di alam barzah? Apakah orang-orang yang sudah meninggal bisa berkumpul dengan keluarganya di alam barzah?
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Iman Krejengan Probolinggo yang juga pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa Probolinggo, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor, mengatakan alam barzah menjadi tempat yang penuh kenikmatan bagi orang-orang yang semasa hidup di dunianya beriman dan taat.
Namun alam barzah juga menjadi tempat dari awalnya siksa dan kesengsaraan yang diterima bagi orang-orang yang semasa hidup di dunia ingkar pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW.
Karena itu menurut Habib Hasan alam barzah menjadi kebun surga bagi orang yang taat atau menjadi kebun neraka bagi orang yang jauh dari Allah SWT dan Rasul-Nya SAW.
Menukil keterangan Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Habib Hasan mengatakan roh orang-orang saleh setelah meninggal akan bertemu dengan roh keluarga dan orang-orang terdekatnya yang sama-sama saleh di alam barzah.
Mereka akan saling bertanya kabar di alam barzah. Habib Hasan mengatakan setelah meninggal, keadaan orang saleh di alam barzah akan menjadi tamu dari penghuni barzah lainnya.
Selama 40 hari, dia akan dikunjungi oleh guru-gurunya, keluarga dan kerabatnya yang sama-sama mendapat nikmat barzah.
Lalu para penghuni barzah itu akan bertanya kabar dan menanyakan pada orang saleh yang baru meninggal itu tentang keadaan orang-orang yang masih hidup.
Akan tetapi, roh orang saleh tidak akan bertemu dengan keluarganya atau kerabatnya yang telah meninggal bila keluarga atau kerabatnya itu bukan orang saleh. Sebab mereka tengah merasakan pedihnya siksa barzah.
"Orang-orang saleh tidak bisa berkunjung ke tempat orang-orang yang dimurkai Allah SWT. Jika Anda orang saleh dan keluarga Anda orang saleh maka siapa yang meninggal duluan dan ada yang meninggal setelahnya, akan didatangi. Maka berkumpul, akan ditanya dan seterusnya. Tapi jika salah satu tidak saleh, maka tidak bisa ketemu. Satu di alam barzah sebagai Raudhatul Jannah, satu di alam barzah jurang neraka," kata Habib Hasan Al Muhdhor dalam program tanya jawab TV Al Wafa Tarim beberapa hari lalu.
Ibnu Qayyim al Jauziyah juga berpendapat bahwa roh orang-orang yang meninggal dunia bisa saling bertemu. Ibnu Qayyim mendasarkan dalilnya pada Alquran surat An Nisa ayat ke-69. Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
"Dan siapa yang menaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang yang salih. Mereka merupakan teman yang sebaik-baiknya."
Ibnu Qayyim menulis bahwa kebersamaan ini berlaku di dunia, alam barzakh, hingga hari pembalasan.
Kata Ibnu Qoyyim, ayat tersebut turun saat para sahabat Rasulullah SAW khawatir jika Nabi meninggal dunia dan berpisah dengan mereka.
Jarir meriwayatkan dari Manshur, dari Abudh Dhuha dan Masruq. "Para sahabat Nabi SAW berkata kepada beliau. 'Tidak seharusnya kita berpisah dengan engkau di dunia ini. Jika engkau meninggal, maka engkau akan ditinggikan di atas kami, sehingga kami tidak bisa melihat engkau."
Di samping itu, Allah SWT juga berfirman di dalam QS Al Fajr ayat 27-30.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
"Hai, jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku."
Habib Hasan juga mengungkapkan, roh terdiri atas dua macam. Roh yang mendapatkan siksa dan roh yang mendapatkan kenikmatan.
Roh yang mendapatkan siksaan akan disibukkan dengan siksaan yang menimpanya. Mereka pun tidak bisa saling berkunjung dan bertemu.
Sementara, roh-roh yang mendapatkan kenikmatan mendapatkan kebebasan dan tidak terbelenggu. [yy/andrian saputra/republika]
Artikel Terkait: