Fiqhislam.com - Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA dan Imam Al Ghazali menganjurkan agar tidak bersahabat dengan orang yang jahil atau bodoh. Bahkan Sayyidina Ali menganjurkan agar menjaga diri dan menjauhi orang jahil.
Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al Hidayah menjelaskan, bila ingin mencari sahabat yang bisa tolong-menolong dalam menuntut ilmu, urusan agama dan dunia. Maka perhatikan lima syaratnya.
Salah satu syaratnya, bersahabat dengan orang yang berakal karena tidak ada kebaikan bersahabat dengan orang yang bodoh. Sebab akibatnya akan membawa pada permusuhan dan dan menyakitkan hati. Musuh yang berakal lebih baik daripada sahabat yang bodoh.
Terkait hal ini Sayyidina Ali pernah memberi nasihat. "Jangan engkau bersahabat dengan orang yang jahil atau bodoh, jauhi dia. Berapa banyak orang yang jahil yang telah membinasakan orang alim ketika ia bersahabat dengannya."
"Seseorang itu akan dinilai mengikuti tingkatan sahabat yang ia berjalan dengannya. Karena bagi segala sesuatu ada ukuran dan keserupaannya."
"Maka begitulah halnya hati yang menyerupai hati yang lain. Ia akan menunjukkan hubungan ketika adanya pertemuan (persahabatan)." [yy/republika]
5 Syarat Memilih Sahabat Menurut Imam Ghazali
5 Syarat Memilih Sahabat Menurut Imam Ghazali
Fiqhislam.com - Sahabat secara konotasi memiliki makna yang lebih tinggi dari 'teman'. Tentu tidak semua orang dapat dijadikan sahabat untuk saling tolong-menolong demi kebaikan dan keselamatan di dunia serta akhirat.
Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al Hidayah menjelaskan, apabila hendak bersahabat maka terlebih dahulu perhatikan dua perkara. Pertama, cara memilih sahabat. Kedua, cara menunaikan hak-hak persahabatan.
Dalam memilih sahabat hendaknya perhatikan syarat-syarat bersahabat. Maka jangan bersahabat kecuali dengan orang yang layak dijadikan sahabat.
"Rasulullah SAW bersabda: Seseorang itu mengikuti agama (cara hidup) sahabatnya. Oleh karena itu hendaklah seseorang kamu lihat terlebih dahulu siapakah yang patut dijadikan sahabat." (HR Abu Daud, Tarmizi dan Baihaqi).
Bila ingin mencari sahabat yang bisa tolong-menolong dalam menuntut ilmu, urusan agama dan dunia, maka perhatikan lima syarat ini.
- Orang yang berakal. Sebab tidak ada kebaikan bersahabat dengan orang yang bodoh, karena akibatnya akan membawa pada permusuhan dan menyakiti hati.
- Orang yang baik akhlaknya. Maka jangan bersahabat dengan orang yang jahat, yaitu orang yang tidak dapat mengontrol dirinya ketika marah dan tidak dapat mengontrol dirinya ketika dirangsang nafsu syahwatnya.
- Orang yang shaleh. Maka jangan bersahabat dengan orang yang fasik, yakni orang yang selalu mengerjakan dosa besar. Orang fasik adalah orang yang tidak takut pada Allah SWT, sehingga ia tidak dapat dipercaya sepenuhnya. Bahkan pendiriannya tidak tetap, selalu berubah-ubah mengikuti keadaan dan tekanan.
- Jangan bersahabat dengan orang yang tamak dunia. Orang yang tamak dunia adalah racun yang dapat membunuh. Bila sering duduk bersama orang yang tamak dunia akan membuat kita semakin bertambah tamak pada dunia. Sebaliknya, sering duduk bersama orang yang zuhud akan menambah zuhud kita.
- Orang yang benar. Maka jangan bersahabat dengan pendusta. Kemungkinan besar ia akan menipu kita.
Imam Al Ghazali mengatakan, inilah lima syarat yang perlu dicari dalam memilih sahabat. Barangkali akan sulit menemukan orang yang memenuhi lima syarat ini walaupun mereka mengaji dan duduk di masjid. [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2079: Ditanya tentang seorang budak perempuan yang belum menikah berzina. Cambuklah dia kemudian jika dia berzina kembali cambuklah kemudian juallah setelah melakukan untuk ketiga atau keempat kalinya |hudud.hukum|
- HR Bukhari No 3749: Pada saat perang Uhud, Nabi Saw mengambil anak panah dari wadahnya untukku, lalu bersabda 'Lemparlah, demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu' |sumpah|
- HR Bukhari No 1618: Kami pergi menunaikan haji bersama Nabi Saw lalu kami bertolak pada hari Nahar untuk thawaf ifadhah. Shafiyah mengalami haid |haji|
- HR Bukhari No 1134: Setan menghampiriku lalu menggangguku untuk memutus shalatku. Aku berkehendak untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid |doa.quran|
- HR Bukhari No 2685: Pada perang Badar, Beliau membariskan kami menghadapi Quraisy. Jika mereka mendekati kalian maka seranglah dengan anak panah |jihad.syahid.syuhada|
- HR Bukhari No 3710: Rasulullah Saw melarang menyewakan tanah, lalu aku bertanya kepada Salim 'Apakah kamu juga melakukan penyewaan ladang' dia menjawab 'Ya' |jual beli|
- HR Bukhari No 473: Aku pernah melihat para sahabat berlomba mendekati tiang saat adzan Maghrib
- HR Bukhari No 3987: Rasulullah Saw membagi-bagi hanya untuk Quraisy. Maka kabilah merasa marah. Tidakkah kalian ridho jika orang-orang pergi membawa dunia sementara kalian pergi membawa Rasulullah Saw |anshar.fa'i.hunain|
- HR Bukhari No 2488: Allah telah memberitahu kalian bahwa ahli kitab telah merubah apa yang telah Allah tetapkan dan mereka merubahnya dengan tangan mereka lalu mereka berkata ini dari Allah |ahlul kitab.taurat.injil.yahudi.nasrani|
- HR Bukhari No 3035: Apabila datang bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka sedang pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu |akhirat|