Fiqhislam.com - Pada suatu hari, serombongan fakir miskin dari golongan Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah," kata seorang dari mereka, "Orang-orang kaya telah memborong semua pahala hingga tingkatan yang paling tinggi sekalipun.”
Nabi SAW bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?"
Lalu, ia pun berujar, "Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami puasa. Namun, giliran saat mereka bersedekah, kami tidak kuasa melakukan amalan seperti mereka. Mereka memerdekakan budak sahaya, sedangkan kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu."
Setelah mendengar keluhan orang fakir tadi, Rasulullah SAW tersenyum lantas berusaha menghibur para fakir itu dengan sebuah hadis motivasi.
Beliau bersabda untuk berusaha membesarkan hati mereka. "Wahai sahabatku, sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorang pun yang lebih utama dari kamu kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?"
Dengan sangat antusias, mereka pun menjawab serentak, "Tentu, ya Rasulullah."
Kemudian, Nabi SAW bersabda, "Bacalah 'subhanallah', 'Allahu akbar', dan 'alhamdulillah' setiap selesai shalat masing-masing 33 kali." Setelah menerima wasiat Rasulullah SAW, mereka pun pulang untuk mengamalkannya.
Tak lama berselang, setelah beberapa hari berlalu, para fakir miskin itu kembali menyampaikan keluhannya kepada Rasulullah SAW. "Ya Rasulullah, saudara-saudara kami orang kaya itu mendengar perbuatan kami, lalu mereka serentak berbuat sebagaimana perbuatan kami."
Maka, Nabi SAW bersabda, "Itulah karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki."
Sabda itu merupakan petikan dari Alquran surah an-Nur ayat 38. Artinya secara lengkap sebagai berikut, "(Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas."
Hadis sahih di atas menggambarkan betapa besarnya motivasi berbuat kebaikan, baik dari kelompok miskin maupun kaya. Mereka sungguh-sungguh berlomba-lomba dalam kebaikan.
Si kaya yang beruntung dengan dikaruniai limpahan rezeki. Namun, harta benda tidak menjadikannya bak Qarun yang takabur dan bakhil. Muslimin yang berada sadar betul semua harta hanyalah titipan dari Allah SWT. Maka, benda-benda itu mesti digunakan di jalan yang semata-mata hanya untuk mencari keridhaan-Nya.
Kekayaan tidak menjadikannya lupa daratan, tapi menyadarkannya untuk lebih bederma karena di dalamnya begitu banyak hak orang lain yang mesti ditunaikan.
Begitu pula dengan potret si miskin yang tidak mau kalah beramal. Ia selalui mencari solusi untuk bersaing secara sehat untuk mencari keunggulan dalam beribadah, sadar akan ketidakberuntungan materi tidak menjadikannya patah arang untuk memberikan pengabdian terbaik bagi Allah SWT. [yy/republika]
Artikel Terkait:
-
Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2069: Rasulullah Saw pernah berjalan melewati seekor kambing yang sudah jadi bangkai. Apakah kalian bersenang-senang dengan kulitnya yang belum disamak |halal.haram.bangkai|
- HR Bukhari No 253: Aku pernah mandi bersama Nabi Saw dari satu bejana |suami Istri|
- HR Bukhari No 2136: Nabi Saw memberikan kepadanya seekor kambing yang Beliau bagikan untuk para sahabat Beliau hingga tersisa anak kambing yang sudah bisa berdiri sendiri |sedekah|
- HR Bukhari No 1929: Para sahabat Rasulullah Saw adalah para pekerja yang pada suatu hari mereka hadir ke masjid dalam keadaan lusuh dan kotor
- HR Bukhari No 1204: Putri Nabi Saw mengabarkan 'Anakku telah meninggal'. Bayi tersebut diserahkan kepada Nabi Saw dan hati Beliau nampak berguncang karena bersedih |ahlul bait|
- HR Bukhari No 2170: Rasulullah Saw ketika menaklukkan Khaibar berkehendak untuk mengusir Kaum Yahudi dari wilayah tersebut |jual beli.bagi hasil|
- HR Bukhari No 3636: Sungguh, Allah telah memuliakanmu. Dari mana kamu tahu bahwa Allah telah memuliakannya. Demi Allah, meskipun aku seorang Nabi, aku tidak tahu apa yang akan aku dapatkan |sahabat nabi.mimpi.amalan|
- HR Bukhari No 2678: Ribath (bersiap siaga) satu hari di jalan Allah lebih baik dari dunia dan apa saja yang ada diatasnya |jihad.syahid.syuhada|
- HR Bukhari No 3169: Pada surat Shad tidak ada kewajiban untuk sujud tilawah, namun aku melihat Nabi Saw melaksanakan sujud ketika membacanya |sujud tilawah.shalat.quran|
- HR Bukhari No 3679: Nabi Saw pada perang Badar memerintahkan untuk melemparkan dua puluh empat orang bangkai pembesar Quraisy ke dalam sumur yang terbuat dari bebatuan. Apakah kalian senang jika dulu mentaati Allah dan Rasul-Nya |jenazah.kubur.musyrik.kaf