Fiqhislam.com - Mari renungkan satu per satu doa duduk di antara dua sujud.
Pertama, Rabbighfirlii, "wahai Tuhan ampunilah dosaku." Dosa adalah beban berat yang wajib dikurangi, bahkan dibuang. Karena dosa, hati menjadi kotor, bahkan mati. Dosa pula yang menjadi sebab seorang hamba malas beribadah. Perlu istighfar setiap waktu agar dosa-dosa itu gugur.
Kedua, warhamnii, "sayangilah diriku." Tidak ada kasih sayang terindah di dunia ini selain kasih sayang Allah. Tidak pula kasih sayang manusia yang satu dengan yang lain, kasih sayang orang tua kepada anak, suami kepada istri, bahkan seseorang atas dirinya sendiri. Kasih sayang Allah jauh di atas segala kasih sayang.
Ketiga, wajburnii, "tutuplah segala aibku." Siapakah yang mampu menutup aib seseorang selain Allah? Bersyukur sebab meski aib kita banyaknya tak terkira, Allah telah menutupnya dari hadapan manusia. Bayangkan andai setiap aib yang dilakukan manusia itu Allah tampakkan?
Keempat, warfa'nii, "tinggikanlah derajatku." Siapakah yang mampu meninggikan derajat seorang hamba beriman kalau bukan Allah SWT? Apa yang terjadi jika manusia tidak punya derajat? Atau jika derajatnya sama dengan hewan? Lihatlah hewan ternak atau melata, adakah di antara makhluk itu mempunyai derajat di hadapan manusia? Tidak ada. Semua hewan tetap sama.
Kelima, warzuqnii, "berikanlah aku rezeki." Jangankan makhluk bernama manusia, semut hitam kecil pun diberi rezeki oleh Allah Taala, apalagi manusia yang Ia ciptakan sebagai wakil-Nya di muka bumi ini. Sebagai seorang hamba, pasti kita membutuhkan rezeki dan Allah adalah satu-satunya sumber rezeki itu. Untuk mendapatkan rezeki yang berkah, seorang Muslim harus memperhatikan halal haramnya. Sebab, dengan rezeki itulah ia akan semakin bersyukur kepada Allah SWT.
Keenam, wahdini, "berikanlah aku petunjuk ke jalan kebahagiaan." Petunjuk adalah hal terpenting dalam hidup seorang hamba. Bagaimana seseorang bisa melakukan kebaikan jika dia tidak mempunyai petunjuk? Kita tidak hanya minta petunjuk yang berkaitan dengan akhirat, tapi juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah untuk kebahagiaan di dunia.
Ketujuh, wa'aafinii, "berikanlah aku kesehatan." Bila seorang Muslim itu sehat fisik dan imannya, ia bisa memberi dan menambah kemaslahatan bagi yang lain. Tetapi, tentu saja tidak bisa berbuat kemaslahatan maksimal ketika Allah SWT mengujinya dengan sakit.
Kedelapan, wa'fuannii, "Maafkan segala kesalahanku." Allah SWT Maha Pemaaf kepada setiap hamba-Nya. Sejatinya manusia tak mendendam kepada manusia lain selama akidah keimanannya tidak diusik. Islam dan umatnya cinta damai serta senang memaafkan. Karena itulah contoh dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Bacalah perlahan dan hayati setiap maknanya agar menjadi wasilah datangnya pertolongan Allah SWT. Wallahu a'lam. [yy/republika]
Oleh Bahron Ansori
Artikel Terkait:
-
Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2304: Apakah mereka dapat bertahan hidup setelah menyembelih unta mereka. Rasulullah Saw berdiri dan berdoa serta memohon berkah. Maka orang-orang pun mengambil bagiannya hingga mereka mendapatkan semua |mukjizat|
- HR Bukhari No 2718: Orang-orang Yahudi datang menemui Nabi Saw lalu mereka mengucapkan as-saamu alaika (Kecelakaan atau racun buatmu). Wa alaikum (namun juga buat kalian) |doa|
- HR Bukhari No 1607: Aku mencukur rambut sebelum aku menyembelih hewan kurban. Aku menyembelih hewan kurban sebelum aku melempar jumrah. Tidak dosa |haji.thawaf|
- HR Bukhari No 188: Hingga orang-orang pun berwudhu dari jari tangan beliau |mukjizat|
- HR Bukhari No 2807: Siapa yang dapat menghadapi Ka'ab bin Al Asyraf |yahudi|
- HR Bukhari No 4043: Apakah kamu mengenaliku wahai Amirul mukminin. Tentu, kamu adalah orang yang masuk Islam pada saat orang-orang menjadi kafir, kamu adalah orang yang maju ke garis depan pada saat orang-orang mundur kebelakang ... |sahabat nabi|
- HR Bukhari No 503: Panas yang menyengat ini berasal dari hembusan api jahannam. Tundalah shalat |waktu shalat|
- HR Bukhari No 4000: Engkau akan mendatangi kaum ahli kitab, Apabilah telah sampai kepada mereka maka serulah mereka untuk bersaksi bahwa tidak Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya |shalat.zakat.doa.zhalim|
- HR Bukhari No 3795: Nabi Saw ikut mengangkuti tanah pada perang Khandaq. Ya Allah, seandainya bukan karena-Mu, maka kami tidak akan mendapatkan petunjuk, tidak akan bersedekah dan tidak akan melakukan shalat, maka turunkanlah ketenangan ... |doa.syair|
- HR Bukhari No 1101: Nabi Saw telah mewasiatkan aku agar melaksanakan shalat Dhuha dua rakaat |ka'bah|