Fiqhislam.com - Seorang Muslim sudah seharusnya menjaga ketaatan dirinya kepada Allah SWT. Lalu bagaimana meningkatkan kecintaan kita kepada Allah SWT?
Tujuan dari kredo Islam adalah menjaga hubungan ini semurni mungkin yang ditunjukkan dalam niat dan perbuatan. Sebagaimana dilansir dari laman About Islam, ada empat cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa kecintaan Muslim kepada Tuhannya.
Rasa cinta dan takut
Kekuatan hubungan ini didasarkan pada dua faktor: cinta dan ketakutan. Cinta yang dimiliki seseorang kepada Sang Pencipta yang membuat seseorang ingin menaati kewajiban seperti berdoa atau berpuasa. Ini adalah cinta untuk Sang Pencipta yang akan membuat seseorang ingin menjadi dekat dengan segala sesuatu yang dikaitkan dengan Pencipta ini atau setiap tindakan yang akan membawanya lebih dekat ke Tuhan.
Pada saat yang sama, ketakutan akan ketidakpuasan Sang Pencipta akan menjauhkan seseorang dari apa yang dilarang atau tindakan apa pun yang menjadi larangan-Nya. Untuk memiliki hubungan terbaik dengan Tuhan, seseorang harus memiliki cinta dan ketakutan dan kedua emosi harus seimbang dengan yang lain.
Beberapa kalangan mengatakan di masa kemakmuran dan kesejahteraan, ketakutan seseorang harus lebih kuat. Juga, di saat-saat kesulitan dan kesusahan, cinta seseorang harus lebih kuat daripada rasa takut seseorang untuk mencegah jatuh ke dalam pesimisme dan keputusasaan.
Membaca Alquran
Beberapa saudara dan saudari kita beralih ke Alquran ketika membutuhkan lebih banyak inspirasi agar mendapatkan petunjuk Allah SWT. Ini keputusan yang baik yang hanya bisa kita setujui dan yang hanya bisa kita stimulasi.
Namun, cara pendekatan yang digunakan seseorang untuk membaca Alquran dapat berbeda dari orang ke orang dan sangat mempengaruhi dampaknya. Dalam banyak kasus, orang berusaha membaca Alquran sebanyak mungkin sesuai jadwal mereka. Dan mereka dapat merujuk pada kehidupan para sahabat, yang biasa membaca seluruh Alquran hanya dalam hitungan hari.
Namun, seperti halnya semua hubungan, kualitaslah yang penting, bukan kuantitas. Jika seseorang membaca Alquran sebanyak yang dia bisa, namun apa yang dibaca tidak mengarah pada refleksi diri atau kontemplasi, maka dia kehilangan tujuan dari Alquran.
Kita harus merujuk pada kehidupan para sahabat. Ketika mereka akan membaca Alquran, mereka tidak hanya akan membaca ayat (keras-keras) tetapi juga akan secara langsung berupaya mempraktikkan bimbingan dari ayat atau ayat-ayat ini. Ketika ini pola pikirnya, Alquran bukan lagi sebuah buku yang dapat dibaca seperti buku lainnya, tetapi menjadi dasar dari tindakan dan perbuatan seseorang.
Ibadah yang ikhlas
Cara lain untuk meningkatkan kasih yang dimiliki seseorang kepada Sang Pencipta adalah dengan meningkatkan ibadah yang ikhlas yang dilakukan seseorang setiap hari atau setiap pekan. Banyak tindakan dapat dilakukan 'demi Allah SWT' sementara mereka tidak fokus pada Islam, seperti memberi makan orang miskin atau membantu yang membutuhkan.
Ibadah adalah salah satu tindakan di mana niat tindakan dan tindakan itu sendiri menjadi sepenuhnya terfokus pada Allah dan kepuasan-Nya. Shalat lima waktu kita adalah jumlah minimum shalat yang harus dilakukan oleh semua Muslim di seluruh dunia, tetapi melebihi jumlah tersebut seperti dengan menunaikan shalat-shalat sunnah tentu akan sangat baik.
Renungkan ciptaan Allah
Seseorang harus merenungi ciptaan Allah. Salah satu cara terbaik untuk mengenal lebih jauh tentang Sang Pencipta adalah dengan melihat ciptaannya.
Nabi SAW biasa melakukan perenungan di sebuah tempat yang sunyi seorang diri. Ini merupakan cara Nabi SAW untuk merenungkan dan bermeditasi bahkan sebelum wahyu datang kepadanya.
Ciptaan Allah SWT mengandung begitu banyak berkah, seperti sinar matahari, naungan dan hujan. Jika seseorang ingin mendekat kepada Sang Pencipta, ia harus mendekat pada ciptaan. Saatnya keluar dari gedung perkantoran dan menyatu dengan alam. Begitu Anda akan berjalan di hutan, dekat air terjun, melihat semua burung, tanaman, dan hewan yang luar biasa, maka cinta kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta akan tumbuh dan berkembang. [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 865: Adzan pada hari Jumat dikumandangkan ketika Imam sudah duduk di atas mimbar. Utsman bin Affan mememerintahkan adzan yang ketiga |shalat.imam|
- HR Bukhari No 939: Rasulullah Saw melaksanakan shalat sebelas rakaat. Dalam shalat tersebut beliau sujud seperti lamanya kalian membaca sekitar lima puluh ayat |shalatul lail.witir|
- HR Bukhari No 2474: Siapa yang bersumpah dengan tujuan bermaksud mengambil harta seseorang padahal dia bersumpah dengan curang (dusta) maka nanti dia akan berjumpa Allah 'azza wajalla dan Allah murka kepadanya
- HR Bukhari No 630: Dia menghamparkan tikar untuk beliau gunakan shalat. Setelah itu beliau shalat dua rakaat |dhuha|
- HR Bukhari No 2893: Kalaulah tidak memikirkan Kaum Muslimin yang lain tentulah aku sudah membagi-bagikan setiap wilayah yang aku taklukkan sebagaimana Nabi Saw telah membagi-bagikan tanah Khaibar |yahudi.ghanimah.fa'i|
- HR Bukhari No 3345: Ada seorang yang membaca surah Al Kahfi di dekat kandang hewan ternak lalu hewan itu kabur. Bacalah terus wahai fulan, karena yang tadi itu adalah sakinah yang turun untuk Al Quran |surah|
- HR Bukhari No 1470: Bila sudah mendekati tanah haram dia berhenti dari membaca talbiyah lalu bermalam di Dzu Thuwa lalu shalat Subuh disana |haji.waktu shalat|
- HR Bukhari No 3529: Sungguh aku (Abdullah bin Salam) pernah bermimpi pada zaman Nabi. Yang dimaksud dengan taman itu adalah Islam sedangkan tiang-tang adalah tiangnya Islam dan tali itu adalah al-'urwatul wutsqa (kalimat tauhid) |sahabat nabi.yahudi.hiday
- HR Bukhari No 2523: Anakku bekerja pada orang ini lalu dia berzina dengan istrinya. Anakmu dikenakan hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun. Rasulullah Saw memerintahkan agar wanita itu dirajam |hukum.hudud.diyat|
- HR Bukhari No 1596: Ibnu Umar ra mengirim hewan kurbannya dari Jama' pada akhir malam hingga dibawa masuk pada tempat penyembelihan hewan kurban Nabi Saw |haji.muzdalifah|