Fiqhislam.com - Ruqyah adalah kumpulan ayat–ayat Alquran dan hadis- hadis Rasulullah SAW yang merupakan doa–doa perlindungan. Ayat dan hadis tersebut harus dibaca oleh setiap Muslim atas dirinya, atau anaknya, atau istrinya, bahkan untuk orang lain.
Menurut Abdullah Bin Abdul Aziz Bin Abdullah dalam bukunya yang berjudul "Sehat Jiwa Raga Cara Islam (Seni Berjampi)", ruqyah syar’iyah tidak seperti yang diartikan kebanyak orang seperti mantra dan jampi-jampi yang dilakukan kebanyakan orang tanpa ilmu yang jelas.
Padahal, ruqyah syar’iyah ini merupakan anjuran dari Rasulullah SAW dalam mengobati persoalan manusia yang bukan hanya rohani saja, melainkan juga mampu mengobati hal lain seperti kesurupan, sihir, atau penyakit fisik lainnya. Hal itu bisa dilihat dari hadis yang diriwayatkan Muslim sebagai berikut.
“Adalah Nabi SAW, jika mengeluh dari suatu penyakit, dia menjampi dirinya dan meniup (seluruh badannya), Jika rasa sakitnya bertambah keras, maka akulah yang menjampinya lalu mengusap (badannya) dengan tangan kanannya untuk mengharapkan berkahnya.”
Sepintas lalu, ada anggapan bahwa ruqyah hanya dibutuhkan untuk mengobati penyakit 'ain, sihir, dan kesurupan setan. Sedangkan untuk penyakit–penyakit lain yang bersifat fisik psikologis atau spiritual, ruqyah sama sekali tidak bermanfaat.
Pendapat ini termasuk suatu kekeliruan yang harus dibenarkan agar kita dapat mendapatkan manfaat dari ruqyah dalam kehidupan kita.
Adapun dalil–dalil yang menyatakan umumnya manfaat Ruqyah bagi seluruh jenis penyakit dan ruqyah tidak terbatas pada penyakit tertentu saja ternyata sangat banyak.
Dalam Alquran ada banyak ayat yang menegaskan manfaat ruqyah yang berlaku bagi semua penyakit. Seperti salah satunya ialah firman Allah SWT dalam Surah Fushshilat: 44.
“Katakanlah (Hai Muhammad), bahwa dia (Alquran), bagi orang–orang beriman merupakan petunjuk dan kesembuhan.”
Pun dengan dalil Alquran di surah al-Isra’: 82. “Dan kami turunkan dari Alquran apa –apa yang dapat menjadi kesembuhan dan rahmat bagi orang–orang yang beriman.”
Bahkan, ruqyah pun pernah dilakukan malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Jibril berkata, “Wahai Muhammad apakah engkau mengeluh dari suatu penyakit?” Kemudian, Rasulullah menjawab, “Ya.”
Maka Jibril pun berkata, “Dengan nama Allah aku meruqyahmu (menjampimu) dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata yang dendam. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.” [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 1456: Seandainya aku tidak membawa hewan kurban pasti aku sudah bertahallul |haji.ihram|
- HR Bukhari No 1224: Jika kalian melihat jenazah maka berdirilah hingga dia berlalu dari kalian |kubur|
- HR Bukhari No 3488: Aisyah ra adalah istri beliau di dunia dan akhirat, akan tetapi sekarang Allah menguji kalian apakah akan mentaati-Nya dengan mentaati Ali ra sebagai pemimpin atau mengikuti Aisyah ra |ahlul bait.khalifah.khulafaur|
- HR Bukhari No 689: Shalatlah kalian di rumah kalian, sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dilakukannya di rumahnya, kecuali shalat fardhu |shalatul lail.imam|
- HR Bukhari No 797: Aku mengetahui selesainya shalat Nabi Saw dari suara takbir
- HR Bukhari No 256: Nabi Saw dan istrinya mandi dalam satu bejana |janabah.suami istri|
- HR Bukhari No 2914: Rasulullah Saw memberikan bagian kepada orang-orang Quraisy berupa seratus unta. Semoga Allah mengampuni Rasulullah Saw karena meninggalkan kita padahal pedang-pedang kitalah yang menumpahkan darah mereka |anshar.fa'i.ridho.sabar|
- HR Bukhari No 897: Rasulullah Saw masuk menemuiku saat ketika di sisiku ada dua budak wanita yang sedang bersenandung dengan lagu-lagu
- HR Bukhari No 642: Rasulullah Saw duduk di samping Abu Bakar, sehingga dia shalat mengikuti shalat Rasulullah Saw dan orang-orang mengikuti shalatnya Abu Bakar |imam.wafat nabi|
- HR Bukhari No 2841: Wahai Rasulullah, kami menyembelih seekor hewan dan telah pula membuat makanan satu sha terbuat tepung dari gandum, tolong Baginda agar datang dan lainnya |walimah.sedekah|