Fiqhislam.com - Diskursus tentang apakah seorang Muslim bisa bertemu Rasulullah SAW selalu hangat dibahas. Dalam berbagai literatur, banyak ditegaskan bahwa kita, umat Islam bisa bertemu dengan Rasulullah SAW saat bermimpi. Namun, bagaimana dengan melihat Rasulullah SAW dalam kondisi sadar?
Persoalan ini memang memunculkan pro dan kontra dalam kajian fikih klasik. Menurut pandangan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia, Ustaz M Zaitun Rasmin, melihat Nabi Muhammad SAW dalam keadaan sadar merupakan kebohongan. Bahkan menurut dia, tak ada satu pun orang yang bisa melihat atau memanggil Rasulullah dan malaikat kala sadar.
“Adapun melihat Nabi dalam mimpi itu dimungkinkan tapi tidak boleh diklaim. Sebab tidak ada yang bisa memastikannya kecuali dia sendiri yang melihatnya,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (14/1).
Terkait hal tersebut, baru-baru ini viral video perempuan yang disebut-sebut mampu mengobati orang kesurupan. Bahkan, perempuan tersebut juga disebut bisa memanggil Rasulullah dan malaikat.
Ketika ditanya hukum pengobatan dari perempuan tersebut, Ustaz Zaitun tidak bisa menggolongkan jenis pengobatan tersebut. Sebab dia mengaku belum mengetahui bagaimana cara yang menggunakannya.
Memang banyak hadits dan cerita yang mengatakan sangat mungkin bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi. Bahkan, hal tersebut juga ditegaskan bahwasanya sosok yang ditemui sebagai Rasulullah dalam mimpi adalah benar adanya, dan tidak mungkin setan mampu menyerupai Rasulullah dalam mimpi.
Terkait hal tersebut, dilansir dari buku Mimpi Bertemu Rasulullah karya Muhammad Syauman, Al Baghandi yang merupakan imam di bidang hadis Baghdad juga diceritakan bertemu dengan Rasulullah SAW dalam mimpinya.
Diceritakan dalam sebuah riwayat dari Abu Bakar Ahmad bin Ahmad bin Syuja, ia berkata, “Kami berada di sisi Ibnu Musa al-Jauzi di Baghdad, dan di sisinya ada Abu Bakar Al Baghindi yang sedang menuntut ilmu darinya’. Lalu Ibrahim al-Musa berkata padanya “Dia ini mengejekku, kamu lebih banyak hadist dariku, dan juga lebih tahu dan hafal lebih banyak dariku.
Lalu ia menjawab, ‘Aku tertarik dengan hadits ini, karena aku melihat Nabi SAW dalam mimpi, sedangkan aku tidak berkata banyak padanya, “Doakanlah aku kepada Allah,” tapi aku mengatakan kepada beliau “Ya Rasul, siapakah yang paling kuat hadistnya, Mansyur atau A’Masy’? Beliau bersabda kepadaku ‘Mansur yang menang.” [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 1545: Nabi Saw shalat dua rakaat di Mina. Begitu pula Abu Bakar, Umar dan Utsman pada awal kekhilafahannya |haji.waktu shalat|
- HR Bukhari No 2824: Aku berwasiat dengan perlindungan Allah dan Rasulullah Saw tentang ahlu dzimmah
- HR Bukhari No 414: Jadikanlah sebagian dari shalat kalian ada di rumah kalian dan jangan kalian jadikan ia sebagai kuburan
- HR Bukhari No 2381: Seorang wanita Muhajirin yang wanita ini memiliki ghulam yang pandai olah mengolah kayu. Perintahkanlah sahayamu agar membuatkan mimbar untuk kami |khutbah.masjid|
- HR Bukhari No 2067: Bertakwalah kepada Allah, janganlah engkau mengatas namakan keturunan kepada selain bapakmu |anak angkat.nasab|
- HR Bukhari No 835: Mandilah pada hari Jumat dan basuhlah kepala kalian sekalipun tidak sedang junub (janabah) dan pakailah wewangian |shalat.masjid.siwak|
- HR Bukhari No 2378: Janganlah seorang budak wanita menganggap remeh memberi hadiah budak wanita lainnya
- HR Bukhari No 3524: Abdullah bin Mas'ud disebut-sebut di hadapan Abdullah bin Amru maka dia berkata 'Dialah seorang yang senantiasa aku selalu mencintainya'. Ambillah bacaan al-Quran dari empat orang
- HR Bukhari No 953: Nabi Saw meminta turunnya hujan maka beliau belum selesai (berdoa), setiap aliran air telah penuh dengan air
- HR Bukhari No 3038: Jika malam sudah datang tahanlah bayi-bayi kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah berlalu beberapa waktu dari waktu Isya, bolehlah kalian biarkan mereka |dzikir.bejana|
Ningsih Tinampi, Paranormal yang Klaim Bisa Datangkan Ruh Para Rasul dan Nabi Muhammad
Ningsih Tinampi, Paranormal yang Klaim Bisa Datangkan Ruh Para Rasul dan Nabi Muhammad
Fiqhislam.com - Ningsih Tinampi merupakan praktisi pengobatan dengan cara tradisional. Namun terdapat hal janggal dalam salah satu video dirinya. Ningsih Tinampi memperagakan sedang memanggil Ruh para Nabi dan Rasul untuk didatangkan ke tempatnya agar bisa dilihat oleh orang lain. Begitu juga Ruh Nabi Muhammad Saw. Juga dipanggil dengan gerakan bak uka-uka seperti para praktisi yang sedang memanggil penghuni alam astral. Lalu kedua gadis yang katanya mata ghaibnya terbuka menangis histeris dan mengaku bisa melihat ruh para nabi dan rasul serta ruh Nabi Muhammad Saw. hadir di ruangan tersebut.
Dalam tulisan ini saya tidak mengkritik cara pengobatan yang dilakukan oleh Bu Ningsih Tinampi, tapi yang saya kritik adalah pernyataan dia yang katanya bisa mendatangkan ruh para nabi dan rasul serta ruh Nabi Muhammad Saw. Benarkah apa yang dilakukan oleh Ningsih Tinampi atau jebakan dari jin yang ingin menyesatkan ummat manusia…?ruh para nabi dan rasul serta ruh Nabi Muhammad saw. itu sangat mulia dan agung, tidak bisa kita seenaknya memanggil ruh beliau untuk dilihat oleh orang lain yang mempunyai indera keenam, karena dimensi Ruh para Nabi dan Rasul, khususnya Nabi Muhammad Saw. Itu adlah manusia pilihan, jiwa mereka suci jadi tidak bisa ditembus dengan indera keenam.
Ruh para Nabi dan Rasul itu sangat suci dan mulia hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang hatinya bersih dan mulia. Mereka itu bukan Khodam Jin yang bisa dipanggil kapanpun oleh seseorang seperti proses mediumisasi.
Adapun yang terjadi pada dua orang yang di video itu adalah jin yang masuk ke dalam kedua gadis itu, lalu membuat kesepakatan adegan bohong bahwa di sekitar Ningsih Tinampi banyak sekali ruh para Nabi dan Rasul yang hadir, begitu juga Ruh Rasulullah Saw. Hadir berada di sampingnya.
Sangat jelas sekali dalam video tersebut kedua gadis yang katanya dibuka mata ghaibnya ternyata justru kemasukan jin, sehingga kesadaran murni dari kedua jiwa gadis itu hilang, yang ada dalah jin yang merasuki dan membuat cerita dusta untuk membenarkan ucapan Ningsih Tinampi guna membohongi para pemirsa yang melihat tayangan video tersebut.
Untuk bertemu dengan Nabi Saw. lewat mimpi saja kita sangat kesulitan, harus dengan disiplin riyadoh atau laku ruhani khusus antara lain banyak membaca ribuan sholawat tiap malam, hati kita harus bisa menyambung dengan Ruh/jiwa kepada Rasululah dan kita selalu mengikuti tauladan dan akhlak rasulullah.
Setelah jiwa kita bisa menyambung dengan Rasulullah baru jika diperkenankan maka Rasulullah Saw. akan datang menemui kita dalam mimpi. Apalagi bertemu dengan Nabi Saw. dalam kondisi sadar itu hanya bisa dilakukan oleh para wali Allah dan orang -orang yang sholeh, sebagaimana yang diceritakan oleh para wali Allah. Mereka itulah orang-orang yang sudah fana’ fir rasul, yaitu jiwa mereka yang yang remuk redam karena cinta kepada Kanjeng Nabi Saw.
Syeikh AT-Tijani pendiri Tarekat AT-Tijani adalah seorang Wali Allah dalam beberepa persoalan agama yang sulit dijawab, beliau sering menghadap kepada Nabi Mauhammad Saw. Secara sadar bukan mimpi untuk meminta fatwa dan jawaban dari Beliau. Itupun beliau tidak pernah semua murid tarekatnya dibukakan mata ghaibnya agar bisa melihat Rasulullah Saw. Karena jiwanya belum bisa menyambung dengan Rasulullah Saw.
Sehingga beliaupun mengajari murid-murid Tarekatnya dengan amalan Sholawat Fatih dan amalan lainnya setiap habis subuh secara berjamaah dan setiap sore hari jumat dzikir bersama, itu saja butuh waktu lama baru bisa bermimpi ketemu dengan Rasulullah Saw.
Banyak kisah para wali yang bisa berkomunikasi dengan Nabi Saw. dalam kondisi sadar untuk bertanya tentang sebuah hadits apakah itu benar hadits yang berasal dari lisan Nabi Saw atau bukan.
Dalam Kitab Al-Fatawa Al-Hadtisiyah karya Ibnu Hajar al-Haitami dijelaskan ada seorang yang bertanya kepada Imam Ibn Hajar Al-Haitami Radhiyallaahu ‘anhu, “Apakah mungkin zaman sekarang seseorang dapat berkumpul dengan Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga dan mengambil Ilmu langsung dari beliau?”
Imam Ibn Hajar menjawab: ”Ya, hal itu dapat terjadi, dan telah dijelaskan bahwa berkumpul dan mengambil ilmu dari Nabi secara langsung adalah sebagian dari karomah wali-wali Allah seperti Imam al-Ghozali, Al-Barizi, Taaj ad-Diin as-Subki, dan al-‘Afiif al-Yafi’i yang mana mereka adalah ulama-ulama madzhab Syafi’i, serta Qurthubi dan Ibn Abi Jamroh yang mana mereka adalah ulama-ulama madzhab Maliki.
Dan dikisahkan, bahwasanya ada Wali Allah menghadiri majlis ilmunya seorang yang faqih, kemudian seorang faqih yang sedang mengajar tersebut meriwayatkan sebuah hadits, lalu Wali tersebut berkata, “Hadits itu bathil.”
Maka Sang faqih pun berkata, “Bagaimana bisa engkau mengatakan kalau hadits ini bathil, dari siapa?”
Sang Wali menjawab, “Itu Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam sedang berdiri di hadapanmu dan Beliau bersabda: [Inniy lam aqul hadzal hadits] Sesungguhnya aku tidak mengucapkan hadist ini.“ (Ini Amalan Shalawat Agar Bisa Bertemu Nabi Muhammad dalam Mimpi)
Ada kalanya Nabi Saw. Mendatangi seseorang lewat mimpi untk menegur dan memberi nasehat agar orang tersebut bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, padahal orang tersebut orang biasa dan sering berbuat dosa. Mimpi tersebut bertujuan untuk memberikan teguran dan petunjuk, bukan sebuah kelebihan dan tingkat spiritual yang tinggi bagi yang mimpi, jadi harus dibedakan dan diteliti terlebih dahulu.
Jadi tidak bisa Ruh para Nabi dan Nabi Muhammad Saw. didatangkan untuk bisa dilihat orang lain yang tingkat spiritualnya masih biasa, jika bisa berarti kekuatannya melebihi para nabi dan rasul tersebut karena bisa menghadirkan ruh mereka kepada orang lain.
Inilah hal yang mustahil, inilah permainan Jin yang telah menipu dan menjerumuskan dari cahaya Allah sehingga terjerumus dalam kekuatan dan belenggu Jin yang selama ini membantu dan membuat tipu daya.
Selama ini para wali Allah dan orang yang soleh ketika dzikir atau Mi’roj ruhani hanya bisa ketemu salah satu nabi saja atau beberapa nabi. Bahkan dalam kondisi sadar banyak orang yang berjumpa didatangi oleh Nabi Khidir. Jadi para wali Allah belum ada yang bercerita bisa mendatangkan Ruh para nabi dan rasul, padahal jumlah mereka sangat banyak sekali.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?” Beliau menjawab:
ثلاثمائة وبضعة عشر جمّاً غفيرا
“Sekitar tiga ratus belasan orang. Banyak sekali.” (HR. Baihaqi).
Dalam riwayat lain ditegaskan: “315 orang.” Kemudian dalam riwayat Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berapa jumlah persis para nabi.” Beliau menjawab:
مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا
“Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad).
Apa yang dialami oleh Bu Ningsih Tinampi ini, dulu juga dialami oleh Lia Eden, awalnya dia wanita yang rajin beribadah dan rajin berdzikir, lalu diberi kelebihan untuk bisa mengobati orang yang sakit kemudian dia sering mendapatan bisikan dari sosok yang ngaku malaikat Jibril.
Selanjutkan dia juga sering mengingatkan manusia agar hati-hati akan terjadi bencana di Nusantara atau qiamat Sughro. Tetapi ternyata tidak terbukti dan ramalannya gagal semuanya. Bukannya Lia Eden sadar dan bertaubat tapi justru mengaku sebagai Nabi dan membawa agama baru.
Dalam perjalanan Ruhani itu sangat hati-hati dan selalu waspada banyak sekali jebakan Batman jika tidak waspada Iblis akan menyessatkan dan kita ikut terjerat dalam Jebakan Batman disinilah peran seorang Mursyid yaitu guru ruhani sangat penting sekali dan juga ilmu atau pengetahuan ruhani bagi pejalan ruhani agar tidak mudah masuk perangkap Ifrit yang sangat lihai dan pintar dalam menejbak manusia.
Bu Ningsih Tinampi, janganlah anda ikuti sosok yang ngaku Jibril kepadamu itu, semua itu adalah jebakan Ifrit yang sangat lihat dan pintar dalam menyesatkan orang lain. Ifrit itu sangat lihat dalam menyesatkan orang mereka mempunyai sistem yang kuat dalam menjebak manusia.
Saya berdoa memohon kepada Allah semoga Allah memberikan Cahaya kepada kami semuanya dan khususnya Bu Ningsih Tinampi sehingga bisa melihat secara hakekat siapa selama ini yang membimbing dan memberikan arahan kepadanya.
Semoga kita semua diselamatkan dari jebakan dari Jin dan Ifrit. [yy/bincangsyariahcom]Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2557: Namun bila anak yatim perempuan itu tidak memiliki harta dan kecantikan mereka meninggalkannya dan mencari wanita selain mereka |wahyu.quran.nikah|
- HR Bukhari No 652: Dengar dan taatlah kalian sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak Habasyi (habasyah) yang berambut keriting seperti buah kismis |pemimpin|
- HR Bukhari No 734: Beliau memanjangkan bacaannya pada rakaat pertama dan pada rakaat keduanya tidak sepanjang pada rakaat pertama |waktu shalat.surah|
- HR Bukhari No 3399: Nabi Saw mendaki bukit Uhud, diikuti oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman. Lalu gunung Uhud itu bergetar, Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu sekarang ada Nabi, As-shiddiq dan dua orang yang akan mati syahid |khulafaur.syuhada|
- HR Bukhari No 2024: Sesungguhnya perwalian seorang budak adalah untuk yang memerdekakannya
- HR Bukhari No 2838: Nabi Saw melaksanakan umrah dari Al Ji'ranah ketika selesai membagikan ghanimah perang Hunain |haji|
- HR Bukhari No 3042: Setan datang menghampiri aku dan berusaha menggangguku untuk memutus shalatku namun Allah memenangkan aku atasnya
- HR Bukhari No 1245: Nabi Saw menshalati jenazah wanita yang meninggal pada masa nifasnya. Beliau berdiri di tengah jenazah tersebut |shalat jenazah|
- HR Bukhari No 2865: Janganlah warisanku dibagi-bagi sebagai dinar. Apa yang aku tinggalkan selain untuk nafkah istri-istriku dan gaji amil zakatku semuanya sebagai sedekah |wafat nabi|
- HR Bukhari No 3492: Bagaimana menurutmu tentang penamaan Anshar, apakah kalian yang menamakanya atau Allah yang memberi nama itu kepada kalian. Bahkan Allah azza wa jalla-lah yang memberi nama kepada kami