Fiqhislam.com - Manfaat dzikir sangatlah banyak. dzikir tak hanya mendatangkan ketenangan hati bagi pelakunya, tetapi dzikir juga memilikih pahala besar.
dzikir merupakan pengganti bagi kaum tak berpunya atas ibadah haji, umrah, jihad, dan sedekah yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasan harta. Tetapi, begitu mendengar hal ini, orang-orang kaya pun ikut berdzikir.
Selain tetap melestarikan ibadah-ibadah tersebut, mereka juga menambahkan ibadah dzikir, sehingga berhasil mendapatkan dua keutamaan sekaligus. Mereka pun dapat bersaing dengan orang-orang miskin Muhajirin.
Dan ketika hal ini diberitahukan kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda dengan mengutip firman Allah, ‘’Itulah karunia Allah, diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.’‘ (QS al-Maidah [5]: 54)
Sekelompok sahabat Muhajirin yang tidak mampu, menemui Rasulullah SAW. Mereka berkata, ‘’Wahai Rasulullah, orang-orang kaya itu menghabiskan harta untuk mendapatkan derajat-derajat yang tinggi, dan nikmat-nikmat yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Tetapi, mereka memiliki kelebihan hartanya digunakan untuk berhaji, umrah, berjihad, dan bersedekah.’‘
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang dapat kalian gunakan untuk menyusul orang yang telah mendahului kalian, yang dapat kalian gunakan untuk mendahului orang sesudah kalian, dan yang tidak ada seorang pun yang lebih baik dari kalian kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti kalian?’‘ Mereka menjawab, ‘’Tentu, wahai Rasulullah.’‘ Beliau bersabda, ‘’Kalian baca tasbih, tahmid, dan takbir setiap kali selesai shalat.’‘ (HR Bukhari dan Muslim).
Disebutkan dalam hadis riwayat Abdullah bin Bisru, dia berkata, ‘’Seorang dusun datang menemui Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagiku terlalu banyak masalah dan syariat-syariat Islam. Tolong beri tahu aku satu hal lengkap yang dapat mencukupi aku.’‘
Beliau bersabda, ‘’Kamu harus berdzikir kepada Allah.’‘ Dia bertanya, ‘’Itu sudah mencukupiku, wahai Rasulullah?’‘ Beliau bersabda, ‘’Ya. Bahkan lebih dari cukup.’‘
Sang penasihat Rasulullah SAW memberinya petunjuk pada sesuatu yang dapat membantunya mengamalkan syariat-syariat Islam, merasa antusias terhadapnya, dan menekuninya. Jika sudah dapat menjadikan dzikir kepada Allah sebagai syiarnya, dia akan menyukai Allah dan menyukai apa saja yang disukai-Nya, sehingga yang paling disukainya ialah beribadah mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan syariat-syariat Islam. [yy/republika]
Artikel Terkait:
-
Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2038: Nabi Saw melarang Al Muhaqalah yaitu jual beli buah yang masih ditangkai dengan gandum |muzabanah|
- HR Bukhari No 1566: Aku termasuk orang yang didahulukan berangkat menuju Muzdalifah diantara keluarga Beliau yang lemah |haji|
- HR Bukhari No 2122: Nabi Saw telah melarang uang bayaran zina |jual beli.haram|
- HR Bukhari No 59: Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya |kurma|
- HR Bukhari No 3217: Aku mendengar seseorang membaca suatu ayat tapi aku mendengar berbeda cara membacanya. Cara kalian membaca keduanya benar. Orang-orang sebelum kalian berselisih hingga akhirnya mereka binasa |quran|
- HR Bukhari No 1824: Kami juga mendidik anak-anak kecil kami untuk berpuasa dan kami sediakan untuk mereka semacam alat permainan terbuat dari bulu domba |asyura|
- HR Bukhari No 742: Beliau bertakbir setiap mengangkat tangan dan setiap menurunkan tangan |shalat|
- HR Bukhari No 1549: Berangkat dari Mina menuju Arafah. Apa yang kalian kerjakan pada hari ini bersama Rasulullah Saw. Ada yang membaca talbiyah, ada yang bertakbir |haji|
- HR Bukhari No 641: Abu Bakar itu hatinya sangat lembut jika membaca Al Quran maka ia akan menangis. Suruhlah dia untuk memimpin shalat |imam.wafat nabi|
- HR Bukhari No 1974: Jika kamu berjual beli katakanlah 'Maaf, namun jangan ada penipuan'