Fiqhislam.com - Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah SWT. Namun dalam ajaran risalah Muhammad SAW, Islam telah memberikan solusi terbaik untuk memperlancar turunnya rezeki yang penuh berkah dan melimpah. Selain dengan terus bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita, tentunya.
Pertama, memperbanyak istighfar dan bertaubat. “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun ke pada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Mahapengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anakanakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuh [71]: 10-12).
Kedua, meningkatkan ketakwaan. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS At-Thalaq [65]: 2-3).
Ketiga, gemar menyambung tali silaturahim. “Barangsiapa yang ingin dila pangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, gemar mendermakan harta. “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku me lapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaikbaiknya.” (QS Saba’[34]: 39).
Kelima, membiasakan ibadah dengan benar. ”Sesungguhnya Allah berfirman, ”Wahai anak Adam, sibukkanlah untuk beribadah kepada- Ku, niscara akan Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutup kefakiranmu. Jika tidak kamu lakukan niscaya akan Aku penuhi pada kedua tanganmu kesibukan dan ti dak Aku tutup kefakiranmu.” (HR Ahmad).
Keenam, menunaikan ibadah haji dan umrah. ”Lakukanlah haji dan umrah, karena keduanya akan menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat besi, emas, dan perak.” (HR Ahmad).
Ketujuh, hijrah di jalan Allah. ”Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepa da Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tem pat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS An-Nisa’ [4]: 100).
Kedelapan, tawakkal kepada Allah. ”Seandainya kalian mau bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar nya, pasti Allah akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rezeki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Kesembilan, menafkahi penuntut ilmu. Anas bin Malik RA berkata, ”Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah SAW. Salah seorang menuntut ilmu pada majelis Rasulullah SAW, sedangkan yang lainnya bekerja.
Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah SAW (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu). Maka Nabi SAW bersabda, ”Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (HR Tirmidzi). [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 3924: Ketika Rasulullah Saw dan para sahabatnya tiba di Makkah, kaum musyrikin mencemooh 'Telah datang kepada kalian para utusan yang lembek karena flu Yatsrib' |umrah|
- HR Bukhari No 1185: Rasulullah Saw ketika wafat dikafani jasadnya dengan tiga helai kain yang sangat putih |wafat nabi|
- HR Bukhari No 70: Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya |kurma|
- HR Bukhari No 2689: Harta harta Bani An-Nadhir yang Allah berikan kepada Rasul-Nya berupa fa'i. Beliau jadikan sebagai nafkah untuk keluarga selama setahun
- HR Bukhari No 3048: Aku bertanya kepada Nabi Saw tentang seseorang yang menoleh ketika sedang shalat. Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan
- HR Bukhari No 867: Pada mulanya Nabi Saw menggunakan batang kayu sebagai tongkat yang biasa beliau gunakan untuk bersandar |mimbar.imam.shalat|
- HR Bukhari No 2279: Ada empat hal yang bila ada pada seseorang berarti dia adalah munafik atau siapa yang memiliki empat tabiat berarti itu tabiat munafik sampai dia meninggalkannya |dusta.janji.khianat.curang|
- HR Bukhari No 1687: Rasulullah Saw menghampiriku di Hudaibiyah ketika kepalaku dipenuhi kutu. Cukurlah rambutmu. Laksanakanlah shaum tiga hari |kurban.puasa.wahyu|
- HR Bukhari No 3684: Wahai Rasulullah, dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum mukminin. Dia benar. Dan janganlah kalian katakan padanya kecuali kebaikan. Bukankan dia termasuk ahlu Badar |akhirat.surga.syuhada|
- HR Bukhari No 2774: Yazid tetap berpuasa dalam safar. Jika seorang hamba sakit atau bepergian lalu beramal, ditulis baginya pahala seperti ketika dia beramal sebagai mukim dan dalam keadaan sehat