Fiqhislam.com - Masyarakat hingga saat ini sering melakukan ziarah ke makam leluhur. Mereka membawakan bunga-bunga dan di makam leluhur sebagai bentuk cintanya.
Ziarah ke makam leluhur selain untuk mendoakan orang yang sudah meninggal juga menjadi kiat agar kita mengingat-ingat bahwa kematian akan sampai kepada kita, yang datangnya tidak terduga.
Kehidupan akhirat setalah kehidupan di dunia ini harus lebih dipersiapkan. Seperti yang disabdakan Nabi SAW,
وكنتُ نَهَيتُكُم عن زِيَارَةِ القُبُورِ فَزُورُوهَا فإنها تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَة
Artinya : “aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah, karena berziarah itu terdapat peringatan (mengingat kematian).” (H.R. Abu Dawud)
Kenapa bertawasul? Menurut ulama, tawasul adalah upaya seorang hamba unduk mendekatkan diri kepada Allah dengan lantaran amal saleh, asma-Nya maupun orang berkedudukan tinggi disisi-Nya, baik yang sudah meninggal atau masih hidup. Dengan bertawasul juga merupakan bentuk pengamalan kita atas perintah Allah.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.”
Banyak sekali riwayat para ulama salaf, sahabat Nabi bahkan beliau sendiri juga mencontohkan tawasul.
Seperti dilansir dari website Pondok Pesantren Lirboyo, kisah masyhur yang dituturkan Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya tentang kisah tiga orang yang terjebak didalam gua karena mulut gua tertutup oleh batu besar, satu persatu ketiganya bedoa kepada Allah dengan amal baik yang pernah mereka lakukan agar diberi petolongan. Setelah ketiganya rampung dengan doanya, batu besar yang menghalangi mulut gua pun tergeser dan mereka bisa keluar dengan selamat.
Saat Fathimah binti Asad bin Hasyim, ibunda Sahabat Ali Kwh. Wafat, beliau Nabi saw. Memohonkan ampun kepadanya dan bertawasul dengan kedudukan beliau dan nabi-nabi sebelum beliau disisi Allah ; “… lapangkanlah kuburnya dengan (lantaran) kebenaran nabi-Mu dan nabi sebelumku,”
Kenapa membaca surat Yasin? Nabi saw. bersabda ;
عن معقل بن يسار قال قال النبي صل الله عليه وسلم اقرؤا يس على موتاكم
Artinya : “dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata ; Nabi Saw. bersabda “bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan meninggal diantara kalian”. (HR. Abu Dawud)
Komentar Imam Ahmad “jika orang akan sakaratul maut dibacakan surat Yasin maka ruhnya akan dimudahkan keluar.
Adakah riwayat tentang aktivitas para Sahabat nabi saat ziarah kubur?
Ibn Baththal dalam Syarah Shahih Bukhari meriwayatkan; “Ibn Abi Syaibah menuturkan dari Sahabat Ali Kwh., Ibn Mas’ud dan Anas bin Malik memperkenankan ziarah kubur, Fathimah Ra. setiap hari jumat menziarahi makam Hamzah Ra., Abdullah bin Umar menziarahi makam ayahnya, beliau berdiri didekat makam dan mendoakannya. Sayyidah Aisyah Ra., menziarahi makam saudaranya, Abdurrahman, sedangkan makamnya ada di Madinah. Imam Abdur Razak juga menuturkan semua keterangan tersebut. Ibnu Habib berkata “tidak ada jeleknya ziarah kubur, duduk didekatnya dan mengucapkan salam ketika melewati kubur, Nabi pernah melakukan semua hal itu.”
Sahabat Bilal mencium batu nisan Nabi. “Sesungguhnya Sahabat Bilal Ra. ketika menziarahi makam Nabi saw. ia menangis dan menempelkan kedua pipinya ke makam beliau. Dan sungguh Sahabat Ibn Umar Ra. juga meletakkan tangan kanannya di makam beliau.”
Menurut Imam Ath-Thabari, boleh mencium batu nisan, dan ini adalah perbuatan para ulama juga orang-orang saleh. [yy/okezone]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 388: Beliau diperintahkan untuk menghadap ke arah Ka'bah |kiblat|
- HR Bukhari No 3850: Kami pernah shalat Jumat bersama Nabi Saw, seusai shalat kami beranjak pergi. Saat itu, tidak ada bayangan dinding yang dapat kami jadikan untuk tempat berteduh |waktu shalat.masjid|
- HR Bukhari No 345: Tentang shalat menggunakan satu baju
- HR Bukhari No 2656: Nabi Saw memacu kuda pacuan dari Al Hafya hingga Tsaniyatul Wada dan memacu kuda yang bukan kuda pacuan dari Tsaniyatul Wada hingga masjid Bani Zurai
- HR Bukhari No 2674: Sungguh aku melihat Kaum Anshar melayani Rasulullah Saw dimana kemudian tidak aku temui seorangpun dari mereka kecuali aku memuliakannya |sahabat nabi|
- HR Bukhari No 1018: Nabi Saw pernah menetap selama sembilan belas hari dengan mengqashar shalat. Bila lebih dari itu kami menyempurnakan shalat |safar|
- HR Bukhari No 1941: Pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram |jual beli|
- HR Bukhari No 3281: Aku pernah melihat Nabi Saw dan kulihat warna putih pada rambut yang terletak antara bibir bawah dan dagu beliau |ciri nabi.uban.jenggot|
- HR Bukhari No 1485: Seorang mukmin tidak mewariskan kepada orang yang kafir |quran.hijrah|
- HR Bukhari No 69: Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik |ilmu|