Fiqhislam.com - Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia Dr Abdul Muta'ali menjelaskan Turki telah banyak berjasa dalam bidang militer, arsitektur, iptek, hingga kemudian ilmu ekonomi. Dan yang paling menonjol adalah bidang militer.
"Dalam sejarahnya, peran besar bangsa Turki dalam proses ekspansi wilayah Islam sangat besar. Bangsa Turki Seljuk masih ada rentetan sejarah pada saat jayanya Dinasti Abbasiyah, kebanyakan dari mereka direkrut sebagai tentara dan pengawal pribadi," kata dia belum lama ini.
Peran mereka, lanjut dia, sangat besar dalam dunia militer di Dinasti Abbasyiyah. Setelah Dinasti Abbasyiyah runtuh, banyak dari mereka yang kemudian mengambil alih kekuasaan Abbasyiyah. Dan akhirnya terbentuklah sebuah dinasti dari salah satu pemimpin kepercayaan dari bangsa Seljuk oleh Dinasti Abbasyiyah.
"Dinasti Seljuk kemudian menguasai Asia Tengah dan mengambil alih sebagian wilayah yang pernah dikuasai Dinasti Abbasyiyah di Timur Tengah," lanjut dia.
Sedangkan, Turki Utsmani yang kemudian melanjutkan Dinasti Seljuk banyak belajar dari kegagalan militer yang dialami oleh Dinasti Abbasyiyah dan Dinasti Seljuk. Ini membuat Imperium Turki Utsmani memperkuat kemampuan militernya bahwa kekuatan militer yang kuatlah yang mampu mendorong ekspansi kekhalifahan yang luas.
"Dan itu benar-benar berhasil dilakukan oleh Turki Utsmani hingga kemudian imperium inilah yang mampu menerobos hingga ke dalam benua Eropa dan sampai ke Pegunungan Alpen di dekat Swiss kini," paparnya.
Bagaimana dengan proses dakwah Islam, Muta'ali melanjutkan, setelah penaklukan wilayah yang luas oleh Imperium Turki Utsmani, khususnya terjadi pada wilayah Eropa. Proses Islamisasi itu terjadi, seperti di Asia Timur di antaranya Bosnia dan Kosovo yang kini jejak Islam dan budaya Turkinya masih kuat.
"Walaupun ada beberapa wilayah di Eropa yang kemudian melakukan perlawanan dari upaya Islamisasi dan Turkinisasi budaya, seperti di Bulgaria dan Yunani," kata dia.
Pengaruh Turki dalam Peradaban Islam
Peran Turki dalam peradaban Islam tak bisa dipungkiri. Meski kejayaan Turki Ustmani berakhir, pengaruhnya tetap ada hingga kini.
Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia Dr Abdul Muta'ali, menjelaskan bangsa Turki pernah tercatat dalam sejarah dunia sebagai salah satu imperium kekhalifahan Islam tertua di dunia. Bangsa Turki Seljuk telah berperan besar dalam pemerintahan Dinasti Abbasyiah hingga kemudian dinasti ini runtuh.
"Keruntuhan Dinasti Abbasyiyah dan perkembangan Andalusia di Iberia (kini Spanyol) merupakan titik awal lahirnya Imperium Turki yang kemudian dikenal sebagai Turki Utsmani," kata dia, belum lama ini.
Hingga kemudian keruntuhan Islam di Andalusia pada 1492, Imperium Turki Utsmani mengambil alih peran kekhalifahan dan peradaban Islam dunia. Kejayaan Imperium Turki Utsmani tersebut dikatakan terpanjang dalam sejarah Islam hingga kemudian runtuh pada 1924 oleh Kemal Attaturk.
"Dengan demikian, peran penting sejarah peradaban Islam tidak bisa dipisahkan dari keberadaan bangsa Turki, dalam hal ini baik Seljuk maupun Imperium Turki Utsmani. Peran mereka lebih dominan di militer," paparnya.
Menurutnya, dalam perkembangannya setelah Islam berhasil menyebar ke luar jazirah Arab. Islam kemudian diterima oleh berbagai bangsa selain Arab di wilayah Timur Tengah kini.
"Rasulullah SAW telah meramalkan adanya kekuatan Islam di kemudian hari, setelah wafatnya beliau Seperti yang pernah disampaikan Rasulullah bahwa yang hanya bisa menaklukkan Konstantinopel adalah pemimpin terbaik dan pasukannya adalah pasukan terbaik. Dan ini semua telah diwujudkan oleh bangsa Turki melalui kepemimpinan al-Fatih merebut Kota Konstantinopel yang kini Istanbul," paparnya.
Kekuatan dominan bangsa Turki dalam dunia militer pun kini bisa kita lihat kini, bahwa Turki adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan militer terkuat di negara- negara Muslim dan memiliki potensi sebagai militer kuat di kawasan Timur Tengah. [yy/republika]