Misteri Tulisan Arab di Koin Emas Raja Offa

Fiqhislam.com - Bentuk koin emas itu cukup unik. Pinggirannya dihiasi tulisan berhuruf Arab kufi yang sederhana sementara di tengahnya ada tulisan dalam Bahasa Latin yang sangat jelas berbunyi “Offa Rex” yang artinya Raja Offa.
Dia adalah seorang raja dari Mercia, kerajaan kuno yang terletak di wilayah tengah Inggris pada abad pertengahan.
Bagian paling menarik dari koin itu adalah bagian belakangnya yang di bagian tengah secara jelas kembali memun culkan aksara Arab dalam sebuah tulisan yang sangat familiar: kalimat syahadat.
Pada muka koin yang ada tulisan “Offa Rex”, huruf-huruf Arab di pinggir annya merangkai ka li mat yang mempunyai arti “Muhammad adalah utusan Allah” dan “Dengan nama Allah, dinar ini dicetak pada tahun 157”.
Kemudian di sisi lain tulisan Arab itu mempunyai arti “Tiada Tuhan selain Allah, Dia tak punya sekutu” dan “Muhammad adalah utusan Allah yang dikirimkan dengan petunjuk atas agama yang benar dan Dia akan membuatnya unggul atas segala agama meskipun orang-orang musyrik menolaknya”.
Pembuat koin itu jelas tak bermaksud main-ma in dengan mencampurkan tulisan Latin dan Arab dalam sebuah koin. Kemung kinan besar Kerajaan Mercia yang menganut agama Kristen itu tak tahu arti dari kalimat dari bahasa Arab itu yang mengandung pesan religi keislaman. Ini terlihat dari tulisan “Offa Rex” yang terbalik terhadap guratan tulisan Arab itu.
Dilihat dari bentuk fisiknya, jelas itu adalah sebuah koin dirham buatan Dinasti Abbasiyah pada abad ke-8 yang kemudian diberi tulisan aksara Latin yang menjelaskan penguasa Mercia saat itu. Offa memerintah Mercia dari tahun 757 sampai akhir ha yatnya 796 M.
Koin itu berdiameter 20 milimeter dengan berat 4,28 gram. Ukuran ini semakin menegaskan bahwa benar koin Kerajaan Mercia itu awalnya adalah sebuah koin dinar. Bagaimana koin Mercia itu bisa terbentuk masih belum jelas. Ada yang menduga percetakan uang Raja Offa mengopi mentah-mentah koin dinar lengkap dengan inskripsi Arabnya dari era Khalifah al-Mansur itu.
Walaupun tulisan Arabnya tidak terkopi dengan baik sehingga tulisannya tak sempurna, dapat disimpulkan bahwa bentuk koin aslinya merupakan koin edisi tahun 157 Hijriah atau 773-774 M. Berat koin itu mirip dengan berat koin dinar pada era reformasi perkoinan pada masa Dinasti Umayyah yang menetapkan satu dinar 4,5 gram emas atau dikenal dengan ukuran satu mithqal. Koin Abbasiyah memang mirip dengan koin reformasi Umayyah yang diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Malik ibn Marwan pada 77 Hijriah.
Ada juga dugaan lain, bahwa percetakan koin Mercia hanya menambahkan kata “Offa Rex” saja pada koin dinar yang mereka dapatkan dari aktivitas perdagangan. Namun, melihat komposisi bentuknya serta tulisan Arab yang tak tercetak sempurna, kemungkinan besar dugaan pertama bahwa itu adalah koin kopian dinar yang lebih tepat. [yy/republika]

Fiqhislam.com - Bentuk koin emas itu cukup unik. Pinggirannya dihiasi tulisan berhuruf Arab kufi yang sederhana sementara di tengahnya ada tulisan dalam Bahasa Latin yang sangat jelas berbunyi “Offa Rex” yang artinya Raja Offa.
Dia adalah seorang raja dari Mercia, kerajaan kuno yang terletak di wilayah tengah Inggris pada abad pertengahan.
Bagian paling menarik dari koin itu adalah bagian belakangnya yang di bagian tengah secara jelas kembali memun culkan aksara Arab dalam sebuah tulisan yang sangat familiar: kalimat syahadat.
Pada muka koin yang ada tulisan “Offa Rex”, huruf-huruf Arab di pinggir annya merangkai ka li mat yang mempunyai arti “Muhammad adalah utusan Allah” dan “Dengan nama Allah, dinar ini dicetak pada tahun 157”.
Kemudian di sisi lain tulisan Arab itu mempunyai arti “Tiada Tuhan selain Allah, Dia tak punya sekutu” dan “Muhammad adalah utusan Allah yang dikirimkan dengan petunjuk atas agama yang benar dan Dia akan membuatnya unggul atas segala agama meskipun orang-orang musyrik menolaknya”.
Pembuat koin itu jelas tak bermaksud main-ma in dengan mencampurkan tulisan Latin dan Arab dalam sebuah koin. Kemung kinan besar Kerajaan Mercia yang menganut agama Kristen itu tak tahu arti dari kalimat dari bahasa Arab itu yang mengandung pesan religi keislaman. Ini terlihat dari tulisan “Offa Rex” yang terbalik terhadap guratan tulisan Arab itu.
Dilihat dari bentuk fisiknya, jelas itu adalah sebuah koin dirham buatan Dinasti Abbasiyah pada abad ke-8 yang kemudian diberi tulisan aksara Latin yang menjelaskan penguasa Mercia saat itu. Offa memerintah Mercia dari tahun 757 sampai akhir ha yatnya 796 M.
Koin itu berdiameter 20 milimeter dengan berat 4,28 gram. Ukuran ini semakin menegaskan bahwa benar koin Kerajaan Mercia itu awalnya adalah sebuah koin dinar. Bagaimana koin Mercia itu bisa terbentuk masih belum jelas. Ada yang menduga percetakan uang Raja Offa mengopi mentah-mentah koin dinar lengkap dengan inskripsi Arabnya dari era Khalifah al-Mansur itu.
Walaupun tulisan Arabnya tidak terkopi dengan baik sehingga tulisannya tak sempurna, dapat disimpulkan bahwa bentuk koin aslinya merupakan koin edisi tahun 157 Hijriah atau 773-774 M. Berat koin itu mirip dengan berat koin dinar pada era reformasi perkoinan pada masa Dinasti Umayyah yang menetapkan satu dinar 4,5 gram emas atau dikenal dengan ukuran satu mithqal. Koin Abbasiyah memang mirip dengan koin reformasi Umayyah yang diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Malik ibn Marwan pada 77 Hijriah.
Ada juga dugaan lain, bahwa percetakan koin Mercia hanya menambahkan kata “Offa Rex” saja pada koin dinar yang mereka dapatkan dari aktivitas perdagangan. Namun, melihat komposisi bentuknya serta tulisan Arab yang tak tercetak sempurna, kemungkinan besar dugaan pertama bahwa itu adalah koin kopian dinar yang lebih tepat. [yy/republika]
Siapakah Raja Offa itu?
Fiqhislam.com - Banyak ahli sejarah berpendapat bahwa Offa merupakan raja Anglo-Saxon terkuat sebelum Alfred yang Agung dari Wessex (871-899) yang berhasil mempertahankan Inggris dari invasi kaum Viking Denmark. Pusat Kerajaan Mercia terletak di lembah Sungai Trent di wilayah Midland Inggris yang membentang dari Laut Utara sampai Wales.
Wilayahnya berbatasan dengan Kerajaan Northumbria di utara dan Wessex di selatan. Di bagian barat ada Kerajaan Powys dan di timurnya terletak Essex dan East Anglia.
Penaklukan berbagai kerajaan lain di sekeliling Mercia memunculkan pendapat yang menilai kekuasaan Offa merupakan bibit penyatuan Inggris meskipun lebih banyak lagi yang menilai bahwa kekuasaannya hanya dikendalikan oleh nafsu saja.
Offa sendiri berkuasa pada masa yang sama dengan Charlemagne, Raja Prancis dan Romawi yang sangat di segani karena berhasil menyatukan wilayah-wilayah Eropa.
Dari sekian banyak peninggalan arkeologi Mercia, hanya tiga koin emas masa Offa yang masih selamat.
Salah satunya koin dinar atau mirip dinar itu. Tujuan pembuatan koin itu tak di ketahui meski ada yang menduga hanya di buat untuk tujuan amal. Namun, Raja Kristen saat itu banyak mengirim hadiah amal kepada Paus di Vatikan. Raja Offa sendiri sudah menjanjikan akan memberi Vatikan 365 koin emas.
Menurut sejarawan Inggris CE Blunt dalam bukunya The coinage of Offa, mustahil penguasa spiritual tertinggi dunia Kristen dikirimi koin emas bertuliskan kredo sebuah agama yang menjadi ancaman utama bagi peradaban Eropa Kristen kala itu, bagaimanapun jeleknya cetakan tulisan Arab di koin itu. [yy/republika]