pustaka.png
basmalah2.png


15 Jumadil-Awwal 1445  |  Rabu 29 Nopember 2023

Dinasti Penguasa Persia pada Masa Islam

Dinasti Penguasa Persia pada Masa Islam

Fiqhislam.com - Sebelum Islam masuk ke Persia, wilayah tersebut pernah dikuasai kekaisaran yang sangat kuat. Wilayah kekuasaannya meliputi Iran, Irak, Afghanistan, Pakistan, India, hingga sebagian Jazirah Arab.

Ketika itu, Kekaisaran Persia dikenal sebagai salah satu pusat peradaban dunia di samping Romawi Timur yang beribu kota di Konstantinopel. Kedua imperium ini pun bersaing ketat untuk menjadi kekuatan utama dunia.

Selama masa Kekaisaran Sasanid, bangsa Persia terus mengalami konflik selama 600 tahun dengan Kekaisaran Romawi. Kekaisaran tersebut kemudian berakhir setelah kedatangan agama Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sasanid kemudian diteruskan oleh Islam setelah hampir seluruh bangsa Persia memeluk agama Islam.

Pada masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Klan Buwaihi memiliki pengaruh besar dalam perkembangan peradaban Islam. Keberadaan klan ini telah memberikan citra terhadap perkembangan perabadan islam masa lalu dan memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya.

Dinasti Buwaihi berhasil mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan `Adud ad- Daulah (978-983). Pada masa itu, penguasa berhasil melakukan upaya penyatuan wilayah kekuasaan di Irak, Persia Selatan, dan Oman.

Dinasti Buwaihi telah menjalankan suatu kebijakan yang sangat ekspansionis terhadap Hamdaniyah al-Jazirah dan Zijariyyah Thabaristan di barat, dan Samaniyah di Khurasan.

Pada masa pemerintahan `Adud ad-Daulah ini, Baghdad berhasil mempersatukan semua penguasa Buwaih.

Adud ad-Daulah sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Kedekatannya dengan para ilmuwan saat itu menjadikan loyalitas mereka terhadap pemerintah sangat tinggi. Dia menjadikan istana sebagai tempat pertemuan ilmuwan. Dia membangun rumah sakit yang besar, mempunyai 24 dokter.

Dinasti Buwaihi akhirnya runtuh setelah berkuasa selama 100 tahun lebih.

Di antara faktor yang mendorong kehancuran dinasti ini adalah konflik antara Syiah dan Sunni dan kesulitan untuk mewujudkan persatuan keluarga Buwaih.

Dinasti Seljuk juga pernah menjadi penguasa Persia. Dinasti ini merujuk pada keturunan Seljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz yang beremigrasi dari Turkistan.

Mereka berkuasa dari abad ke-11 hingga ke-13. Mereka kemudian menetap di daerah yang terletak diantara Transoksania dan daerah yang ditempati suku Turki Kirkuk.

Daerah ini sudah lama memeluk agama Islam.

Dinasti Seljuk di bawah kekuasaan Tuqril Bey secara resmi mendapat pengakuan dari Khalifah Abbasiyah. Keberhasilan tersebut membuat Dinasti Seljuk makin kokoh.

Ketika itu, namanya kemudian disebut dalam khutbah Jumat. Daerah kekuasaan Dinasti Seljuk pada masa kekuasaan Tugril Beq meliputi wilayah cukup luas, yakni Iran dan sekitar Transoksania.

Keberhasilan Persia juga dikuasai oleh Dinasti Tahiriah, Dinasti Safariah, Dinasti Samaniyah, hingga Dinasti Timurid. Dinasti terakhir ini merupakan penguasa Mongol Islam di Persia.

Dinasti ini berkuasa pada akhir abad ke-14 hingga abad ke-15. Dinasti ini dibangun dan diperintah oleh Timur Lenk dan keturunannya. Mereka masih mengaku sebagai keturunan Jengis Khan. [yy/republika]