Fiqhislam.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akhirnya tiba di markas FPI, di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. Sejumlah jamaah pun turut menyambut kehadiran Rizieq di sepanjang jalan KS Tubun Raya, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Rizieq mulai melintasi jalan KS Tubun Raya sekitar pukul 13.20 WIB atau tepatnya selepas ibadah Salat Zuhur. Dia nampak menyalami satu per satu jamaah dari atas mobil yang ditumpanginya.
Pekikan takbir, sambutan petasan hingga sholawat berkumandang sepanjang jalan yang dilintasi Habib Rizieq. Tak sedikit jamaah mencurahkan rasa rindunya. Ada yang menangis, ada juga dari mereka yang berusaha mengabadikan momen kehadiran Habib Rizieq di Tanah Air.
Para jamaah rela berdesak-desakan demi bisa menjabat tangan pimpinan FPI tersebut. Bahkan, banyak jamaah yang terpaksa mundur dari barisan karena sesak.
Diberitakan sebelumnya, Jelang kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas besar FPI, Jalan KS Tubun Raya ditutup polisi. Masyarakat yang melewati jalan tersebut diminta putar balik.
Soal penututupan akses jalan tersebut, Kasatlantas Polres Jakarta Pusat, Kompol Lilik Sumardi membenarkan hal tersebut. Kini polisi tengah melihat situasi dan kondisi untuk menutup sementara akses jalan KS Tubun Raya. [yy/okezone]
Artikel Terkait:
Habib Rizieq
Habib Rizieq : Kalau Tidak Ada Kewajiban Dakwah, Saya Tak Akan Tinggalkan Makkah
Fiqhislam.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akhirnya jadi memberikan sambutan setelah sebelumnya sempat dikabarkan oleh Ketua Umum FPI, Ahmad Shabri Lubis, kelelahan. Dalam sambutannya di depan para jamaah, Habib Rizieq menceritakan kehidupannya selama di Makkah, Arab Saudi.
Habib Rizieq mengaku, sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Makkah. Ia merasa tidak dalam keadaan sulit dan kekurangan selama di Mekkah. Hanya saja, kata Habib Rizieq, ia punya kewajiban untuk berdakwah di Indonesia, sehingga mengharuskannya kembali ke tanah air.
"Kalau tidak ada kewajiban dakwah di negeri ini, saya tidak akan tinggalkan Makkah. Kita cinta Makkah, Makkah luar biasa, satu negeri yang penuh keberkahan," kata Habib Rizieq di kediamannya, Petamburan, Jakarta, lewat tayangan yang disiarkan secara langsung oleh akun Youtube Front TV, Selasa (10/11/2020).
Sejalan dengan itu, Habib Rizieq juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) luar negeri FPI Arab Saudi, yang telah mengawal mulai dari Mekkah hingga Petamburan. Total, ada 18 orang yang ikut mengawal Habib Rizieq dari Mekkah hingga Petamburan.
"Jumlah semua kami berangkat dari sana ada 18 orang. Alhamdulilah semua dimudahkan," ucapnya.
Habib Rizieq menyatakan, ia beserta keluarga tidak mengalami kesulitan apapun selama tinggal di Mekkah. Meskipun, kata Habib Rizieq, ada pihak lain yang coba membuat dirinya dalam keadaan sulit dan susah.
"Jadi saya malu sekali kalau saya bicara oh saya di Mekkah susah, diasingkan, dijauhkan, enggak. Di Mekkah nikmat. Kita mendapatkan di Mekkah luar biasa," ungkapnya.
Pendiri FPI tersebut membeberkan, selama di Mekkah, ia mendapat banyak kawan. Bahkan, kata Rizieq, ia juga mempunyai banyak jamaah serta bisa membuka pengajian hingga menggelar dakwah di Mekkah, sama halnya seperti di Indonesia.
"Jadi artinya tidak ada yang kurang. Bahkan, sekali lagi saya katakan di Mekkah ini punya kelebihan yang luar biasa, untuk ibadah 100 ribu kali lipat ganjarannya," terang Habib Rizieq.
"Dan sebenarnya, kalau ingat 100 ribu kali lipat, kayanya enggak mau pulang yah. 100 ribu kali lipat, begitu sampai Petamburan, 1 kali lagi nilainya," sambung Rizieq diselingi tawa.
Sekadar informasi, Habib Rizieq akhirnya diizinkan pulang ke Indonesia setelah melobi pemerintah Arab Saudi karena permasalahan keimigrasiannya. Ia tercatat meninggalkan Indonesia, dan menetap di Arab Saudi sudah sekira 3,5 tahun.
Habib Rizieq kembali dari Arab Saudi pada 9 November 2020. Ia kemudian tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Cengkareng, pada pagi tadi. Habib Rizieq langsung menyapa para pendukungnya mulai dari keluar bandara Soetta hingga Petamburan. [yy/okezone]
Bela Umat
Habib Rizieq: Kami Tetap Akan Berdiri Paling Depan Bela Umat, Itu Sudah Tekad
Fiqhislam.com - Habib Rizieq Shihab meminta para pengikut dan umat Islam pada umumnya untuk tidak mengkhawatirkan perubahan pada sikapnya sepulang dari Arab Saudi. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menegaskan dirinya tetaplah Rizieq yang dulu dikenal masyarakat.
”Jamaah tidak usah khawatir, saya tidak akan berubah dalam perjuangan. Karena itu tolong doakan agar Allah memberikan kekuatan istiqomah. Tanpa pertolongan Allah kita nggak bisa istiqamah, tidak bisa tetap lurus di jalan Allah,” ujar Habib Rizieq di hadapan para jamaahnya, yang ditayangkan saluran youtube FrontTV, Selasa (10/11/2020) sore.
Menurut Habib Rizieq, setiap orang bisa berubah kapan saja. Hanya kekuatan Allah yang bisa menjaga dan memelihara sikap manusia. Untuk itu, Habib Rizieq meminta didoakan supaya mendapatkan perlindungan dari Allah.
”Insya Allah, saya dengan anak-anak dan menantu semua diberikan kekuatan istiqamah. Kami akan terus berusaha bagaimana kita tetap bersama umat. Kita tidak akan meninggalkan umat, apa pun yang terjadi,” kata Habib Rizieq.
Keluarga besarnya, lanjut Habib Rizieq, akan berusaha terus menjaga umat Islam dengan sekuat tenaga. ”Kami akan berdiri di barisan paling depan untuk membela umat, jangan sampai dizalimi oleh siapa pun. Ini sudah merupakan tekad kita, karena itu doakan agar kami diberikan kekuatan oleh Allah berupa istiqamah,” ujar Habib Rizieq mengakhiri sambutannya di Markas FPI.
Habib Rizieq tiba kembali di Tanah Air pagi tadi setelah 3,5 tahun memilih menetap di Arab Saudi. Dia disebut-sebut menghindari sejumlah kasus hukum yang menurut banyak orang merupakan dampak dari pilihan politiknya. Karena itu, tak sedikit pula pendapat yang menyebut kepulangannya hari ini sebagai bagian dari deal dengan rezim pemerintah. Konsekuensinya, Habib Rizieq tidak akan lagi bisa bersikap kritis seperti sebelumnya. [yy/sindonews]
Revolusi Akhlak
HRS Jelaskan Soal Revolusi Akhlak: Revolusi Mental Dipakai Gembong Komunis!
Fiqhislam.com - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menjelaskan pemakaian istilah revolusi akhlak dan tidak revolusi mental. Menurut Rizieq, revolusi mental bersumber dari paham komunis.
Awalnya, Rizieq menjelaskan kepada jemaahnya pengertian revolusi sebagai perubahan secara cepat dan mendasar. Jika perubahan itu dilakukan secara perlahan, bukan revolusi.
"Dengar kata revolusi, wah, kalang kabut lagi. Revolusi, revolusi, revolusi. Revolusi itu perubahan drastis dan mendasar. Jadi kalau perubahan drastis itu, kemarin tukang bohong, hari ini perubahan drastis, nggak tukang bohong lagi," kata Rizieq kepada jemaahnya seperti dalam akun YouTube FPI, Front TV, Selasa (10/11/2020).
"Tapi, kalau kemarin tukang bohong, sekarang ngebohongnya dikurangin dikit-dikit, itu bukan revolusi," katanya.
Dia menyadari ada beberapa istilah soal revolusi, dari revolusi budi pekerti sampai revolusi mental. Namun dia akhirnya memilih revolusi akhlak.
"Kenapa dipilih revolusi akhlak, kenapa bukan revolusi moral, revolusi budi pekerti, revolusi mental? Karena kata akhlak itu dipakai oleh Nabi kita Muhammad SAW. Nggak ada kata lebih baik dipilih kecuali kata yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW," katanya.
Karena digunakan oleh Nabi itulah, Rizieq akhirnya memilih revolusi akhlak untuk gerakannya. Sementara itu, Rizieq menyebut revolusi mental digunakan oleh peletak paham komunisme, Karl Marx.
"Karena Nabi yang menggunakan kata akhlak, kita lebih suka pakai istilah akhlak. Kenapa nggak pakai mental, kata mental dipakai oleh Karl Marx. Karl Marx yang pakai, gembongnya komunis. Makanya saya nggak pakai," katanya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq kembali ke Indonesia setelah 3,5 tahun di Arab Saudi. Setiba di Petamburan, Jakarta Pusat, tempat kediamannya, Rizieq menyerukan revolusi akhlak.
"Maka itu, kepulangan kali ini, Saudara, tidak lain tidak bukan, saya menyerukan dan mengajak kepada seluruh umat Islam Indonesia agar sama-sama revolusi akhlak. Setuju?" ucap Rizieq saat berpidato di hadapan pengikutnya, di Jalan KS Tubun.
Revolusi akhlak, kata Rizieq, mengubah sifat manusia dari perbuatan buruk menjadi baik. Rizieq dan pengikutnya berkomitmen melawan kezaliman.
"Siap revolusi akhlak? Yaitu kepada semua mulai hal ini sudah revolusi akhlak. Kita ganyang segala kezaliman. Lawan segala korupsi, setuju?" teriak Rizieq. [yy/news.detik]
Habib Rizieq Klaim Dikerjai
Habib Rizieq Klaim Dikerjai Sesaat Sebelum Terbang ke RI
Fiqhislam.com - Habib Rizieq Syihab mengungkapkan cerita soal dirinya yang disebutnya dihalang-halangi sesaat sebelum terbang ke Indonesia. Habib Rizieq menyebut pihak yang menghalanginya ini sebagai bajingan.
"Ternyata, upaya mereka menggagalkan saya pulang, Saudara, nggak berhenti sampai di situ," kata Habib Rizieq seperti yang disiarkan YouTube Front TV, Selasa (10/11/2020).
Menurut Habib Rizieq, beragam cara dipakai musuhnya agar dia tak jadi pulang ke RI. Pertama, kata Rizieq, ada orang yang membuat e-mail atas nama dirinya.
"Ada yang menarik, saya sudah beli tiket sudah pesan penerbangan tanggal 9, tiba-tiba dari Indonesia ini ada yang membuat e-mail atas nama saya. Namanya Habib Muhammad Rizieq Syihab, pakai foto saya. E-mail ini dikirim ke travel tempat saya memesan tiket," sebut Rizieq.
"Apa isi pesannya? Bahwa kami tidak jadi berangkat, mohon dibatalkan. Kami punya jadwal. Jadi ada upaya begitu. Ini bukan... jadi ada yang bilang, 'Ah, ini kan cuma pura-pura jadi korban, pura-pura playing victim'. Nggak. Memang benar mau dibatalkan," sebut Habib Rizieq.
Habib Rizieq mengatasi gangguan pertama yang diceritakannya dengan cara mengklarifikasi langsung kepada pihak travel ketika ditelepon langsung. Habib Rizieq mengatakan kepada travel-nya bahwa itu e-mail palsu.
Imam besar FPI ini lanjut menceritakan gangguan kedua yang dialaminya sebelum terbang ke RI. Gangguan ini masih berbentuk e-mail.
"Tapi nggak puas sampai di situ. Malah, Ahad yang lalu, pada saat saya ke Riyadh, ada gerakan lagi. Mereka membuat e-mail atas nama travel, travel tempat saya membeli tiket. Nah, travel ini kan ngambil tiketnya ke bagian marketing. Saudia. Ternyata, kursi Saudia itu sudah diborong oleh marketing di Turki, di Istanbul. Jadi dibuatlah e-mail atas nama travel dikirim ke Istanbul, minta supaya jadwal saya, istri, dan dua putri saya dibatalkan dan dibatalkan," sebut Rizieq.
"Jadi malam Ahad itu sudah batal. Saya punya jadwal. Tapi saya katakan kepada teman-teman pengurus FPI di Mekah jangan diumumkan. Diam. Kalau diumumkan, Ikhwan, padahal kita kan masih punya peluang untuk memperbarui, kita masih punya peluang untuk beli tiket lain, maka itu kita diam tidak kita umumkan. Kalau yang pertama kita umumkan. Pembatalan yang pertama kita umumkan. Yang kedua tidak kita umumkan," jelas Rizieq.
Rizieq mengaku punya tujuan memilih tidak menceritakan gangguan kedua yang dialaminya. Rizieq ingin melihat pihak yang disebutnya bajingan-bajingan itu tertawa padahal dia dan keluarga tetap berhasil mendapatkan tiket.
"Tujuan saya kedua untuk tidak diumumkan apa, supaya musuh-musuh, penjahat-penjahat, bajingan-bajingan yang membuat itu sudah merasa menang. Dia merasa menang, ketawa-ketawa, 'Ahahaha, udah batal lo! Besok kalau lo ke airport, begitu masuk ke counter, nama sudah tidak ada'. Biar aja dia senang, nggak apa-apa. Jadi sengaja kita biarkan," kata Rizieq.
"Kemudian kita hubungi travel yang ada, kita minta untuk ganti kode booking. Ada tambahan biaya, kita tambah biaya. Tetap kita minta tanggal itu untuk kita dapat kursi dan kita dapat. Kita diam. Kita tidak umumkan kalau kita punya tiket baru. Ini kita tidak umumkan. Lancar semua," sebut Rizieq.
Menurut Rizieq, informasi dia mendapatkan tiket baru pulang ke RI jebol juga. Gangguan pun, katanya, dialaminya lagi.
"Saya berangkat jam 7. Dari jam 11 siang saya sudah kirim orang untuk check in. Jam 2 kita sudah full semua kita sudah dapat, barang sudah masuk. Tiba-tiba jam 4 sore di airport dapat panggilan, saya punya putri yang satu tiketnya batal. Ini permainan-permainan gila-gilaan ini. Nah, kita tanya kita konfirmasi, 'Ini begimana bisa batal ini?' Alasannya katanya ada ATM palsulah, ada orang mengaku bahwa ATM-nya dipakailah, duitnya dicurilah, dan sebagainya," tutur Rizieq.
Menurut Rizieq, tujuan orang yang disebutnya mengerjainya ini ingin dia batal berangkat ke RI karena peraturan di Saudi tak mengizinkan putri dan istri ditinggal kafil-nya. Namun, kata Rizieq, masalah ini terpecahkan karena pihak Arab Saudi membantunya.
"Jam 4 sore itu kita berkutat. Tapi alhamdulillah otoritas Saudi membantu kita. Mereka juga kaget. 'Ini ada apa kok pembatalan bisa begini', mereka nggak pernah alami," kata Rizieq.
"Akhirnya jam 5 sore semua bisa teratasi. Jam 6 sore kita sudah bisa masuk ke ruang tunggu dan jam 7 kita sudah bisa berangkat. Alhamdulillah. Kalau Allah sudah menentukan kita pulang, mau kekuatan apa pun yang mencoba untuk menghalangi tidak akan pernah mampu melawan kehendak Allah," sebut Rizieq. [yy/news.detik]