Fiqhislam.com - Myanmar memiliki anggota parlemen muslim setelah kosong selama 5 tahun. Sithu Maung terpilih menjadi anggota parlemen dari partai berkuasa yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Menurut Maung, Myanmar harus memiliki anggota parlemen muslim untuk mewakili kelompok minoritas muslim di negara berpenduduk mayoritas Budha itu.
Pria 33 tahun itu merupakan satu dari hanya dua muslim. Mereka terpilih dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Total ada 1.100 lebih kandidat anggota parlemen muslim yang mengikuti pemilu Myanmar, namun hanya dua yang terpilih.
Populasi muslim di Myanmar sekitar 4 persen dari populasi nasional. Mereka mengalami diskriminasi yang sangat tinggi, terutama di Rakhine yang menjadi tempat tinggal etnis Rohingya.
Maung menang meskipun harus tertatih-tatih meraup 80 persen suara di daearh pemilihannya, Yangon, sebagai syarat untuk bisa lolos.
"Orang-orang bertepuk tangan kepada saya, meneriakkan nama saya dari apartemen mereka ketika saya lewat," katanya, kepada AFP, Selasa (10/11/2020).
Daerah pemilihan Maung di Yangon merupakan salah satu yang paling beragam secara etnis. Ada sekitar 30.000 penduduk yang hampir terbagi rata antara penganut Budha, Islam, serta minoritas Rakhine, China, dan India.
"Saya akan bekerja untuk orang-orang dari semua agama, terutama mereka yang didiskriminasi dan ditindas atau dirampas hak asasi manusia," tuturnya.
Maung harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan kartu identitas berlabel etnis "darah campuran". Warga yang berstatus seperti itu harus rela mengalah dalam antrean di kantor-kantor pemerintah.
"Orang yang belum pernah mengalaminya, tidak akan bisa mengerti (kondisinya) seperti apa," ujarnya.
Maung mencritakan dia diserang dari semua sisi ketika pencalonannya diumumkan.
"Orang-orang menyebarkan informasi tak benar, menyebut saya teroris dan mengatakan saya ingin bahasa Arab diajarkan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Bahkan kritikan juga datang dari kalangan muslim yang menuduhnya tidak salat atau menjadi atheis.
Upaya Maung untuk menjadi anggota parlemen pada 2015 kandas akibat sentimen nasionalis garis keras Budha yang tinggi di internal NLD. Tidak ada seorang muslim pun yang terpilih menjadi anggota parlemen saat itu.
Terpilihnya Maung tak lepas dari kemenangan telak NLD dalam pemilu tahun ini. Meskipun pengumuman resmi baru dikeluarkan pada akhir pekan, perayaan kemenangan sudah digelar meriah. Ribuan pendukung turun ke jalan mengungkapkan suka cita.
Seorang muslim lainnya yang menjadi anggota parlemen dari NLD adalah Win Mya Mya (71). [yy/inews]
Artikel Terkait: