Fiqhislam.com - Mengingat apa yang terjadi di Paris, Prancis, Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) dari Partai Republik, Ben Carson, ingin para pengungsi terutama yang berasal dari Suriah untuk di-screening lebih ketat, apalagi jelang masuk ke AS.
Pasalnya, mereka tak ingin ada oknum ISIS yang menyelinap pada gelombang pengungsi yang masuk ke Negeri Paman Sam.
“Jika ada anjing gila berlarian di lingkungan Anda, Anda mungkin akan berasumsi ada yang tak beres dengan anjing itu,” ujar Carson kepada CNN, Jumat (20/11/2015).
“Dan Anda mungkin akan menjauhkan anak-anak Anda dari mereka. Tapi bukan berarti Anda benci pada semua anjing,” tambah mantan ahli bedah tersebut.
Carson menilai pemerintah mesti memberi perlindungan lebih kepada warganya terhadap potensi teror, agar tak terulang tragedi Paris.
“Anda pasti akan berpikir, bagaimana saya melindungi anak-anak saya? Saya akan menelefon dinas sosial dan berharpa mereka akan datang untuk mengusir anjing itu, serta menciptakan lingkungan yang aman kembali,” lanjut Carson.
“Kita harus punya mekanisme penyaringan yang membuat kita bisa menentukan mana-mana saja anjing gila itu. Untuk bisa menentukan siapa orang yang datang ke sini untuk menyakiti dan menghancurkan kita,” tandasnya. [yy/okezone]
Jika Terpilih, Trump Terapkan Database untuk Muslim AS
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengatakan, andaikata terpilih menggantikan Presiden Barack Obama, ia akan menerapkan data base untuk melacak keberadaan Muslim di negara tersebut. Keinginan tersebut terlontar dari mulut Trumph saat wawancara dengan NBC News di sela-sela kegiatan kampanyenya.
“Saya pasti akan benar-benar menerapkannya. Harus ada banyak sistem, bahkan di luar data base,” ujarnya seperti dikutip dari ITV News, Jumat (20/11).
Trump akan minta kaum Muslim mendaftarkan berbagai situs yang mereka miliki termasuk masjid. Menurut dia, langkah itu adalah bagian dari manajemen yang baik. Saat ditanya apa rencananya dibutuhkan untuk para Yahudi, orang-orang yang berhubungan dengan Nazi Jerman, Trump pun tidak menjawab dengan jelas.
Dia hanya berkata, “Anda saja yang jelaskan."
Sebelumnya, miliader tersebut mengatakan ia tidak menolak gagasan yang menuntut Muslim untuk mendaftar atau memiliki identitas khusus yang mencatat agama mereka. Trump mengatakan Negara Paman Sam tidak akan punya pilihan selain menutup masjid-masjid tertentu. “Karena sesuatu hal bisa terjadi dan itu berlangsung sangat cepat,” kata pemilik jaringan kasino di Texas tersebut. [yy/republika]