
Imam Fakhuruddiin Ar Razi membedakan antara Syukur dan Hamd.
SYUKUR digunakan dalam perkara nikmat yang diperoleh seseorang, sedang HAMD digunakan baik untuk nikmat yang diperoleh seseorang maupun oleh orang lain. Saat mengatakan `ALLAH AL HAMIID` yang merupakan pujian kepada-Nya baik saat anda menerima nikmat atau orang lain yang menerima nikmat itu. Bila anda mensyukurinya, hal itu karena anda merasakan adanya anugerah yang anda juga peroleh. Didalam Kitab Suci Al-Qur'an 'AL HAMIID` terulang sebanyak 17 kali.
`Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji` (Al Baqarah:267)
`Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah` (Huud:73)
`Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (Ibrahim:8)
`Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji` (Luqman:12)
`Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji` (At Taghaabun:6)
`Yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji` (Fushshilat:42)
`Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat` (An Nisaa':131)
`Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji` (Al Hajj:64)
`Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji` (Luqman:26)
`Dia-lah yang Maha Kaya lagi Terpuji` (Al-Mumtahanah:6)
`Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah Dan Allah Dia-lah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji` (Faathir:15)
`Dan Dia-lah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji` (Asy Syuura:28)
`Alif Laam Raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji` (Ibrahim:1)
`Dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji` (Saba':6)
`Dan mereka tidak menyiksa orang-orang Mu'min itu melainkan karena orang-orang Mu'min itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji` (Al Buruuj:8)
`Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji` (Al Hajj:24).
Manusia dipandang terpuji jika dia memiliki keyakinan (keimanan), akhlak dan perbuatan yang terpuji yang tidak ada yang menentangnya. Itu adalah Nabi Muhammad Saw dan yang dekat dengan Beliau diantara para Nabi, para Wali dan Ulama. Masing-masing diantara mereka terpuji karena keimanan, watak, perbuatan atau pernyataannya terpuji. Namun, tidak ada orang yang tidak tercela atau tidak ada orang yang sempurna, meskipun dia memiliki banyak sifat terpuji. Yang mutlak terpuji adalah Allah Azza wa Jalla. Nabi Kita Nabi Muhammad Saw dan Rasul yang terakhir dinamai Muhammad Saw, karena tidak ada sifat tercela yang disandangnya.
Imam Al-Ghazali
foto madaniwallpaper.com