pustaka.png
basmalah2.png


15 Jumadil-Awwal 1445  |  Rabu 29 Nopember 2023

Gerakan Yahudi di Freemasonry: Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah dan Setan

Gerakan Yahudi di Freemasonry: Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah dan Setan

Fiqhislam.com - Willian G. Carr mengungkap surat Jenderal Albert Pyke yang membuka kedok seperti apa sejatinya gerakan Yahudi internasional. Kenyataan itu dikuatkan oleh berbagai dokumen yang bisa dipercaya, di antaranya berupa sebuah surat yang ia tulis sendiri tertanggal 14 Juli 1889, ditujukan kepada Freemasonry tertinggi Amerika Serikat tentang pembentukan formasinya yang baru.

Surat tersebut jatuh ke tangan pihak asing, yang antara lain disebutkan di dalamnya:

"Kita harus mengatakan kepada umum, bahwa kita menyembah Tuhan. Namun Tuhan yang kita sembah itu tidak lebih daripada ungkapan ketakutan manusia kepada hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti. Kita telah sampai pada tingkat pengetahuan tinggi harus mempertahankan keberhasilan iman sejati pada ketuhanan setan.

Benar, setan adalah 'Tuhan' kami, hanya karena nasib buruk semata, Tuhan Allah juga disebut Tuhan. Karena keberadaan dua Tuhan yang saling bertentangan merupakan keharusan, maka tidak ada Tuhan kecuali Allah dan setan.

Oleh karena itu, kita yakin bahwa hanya menyembah setan saja termasuk kekufuran nyata. Sebab, kebenaran filsafat menunjukkan, bahwa Allah dan setan adalah dua Tuhan dan punya kedudukan sejajar, dan setan adalah tuhan cahaya dan kebaikan.

Tuhan setanlah yang sejak dulu hingga sekarang masih tetap menentang Allah, Tuhan kegelapan dan kejahatan."

Albert Pyke adalah jenderal genius berkebangsaan Amerika Serikat . Ia direkrut para dedengkot Yahudi pada tahun 1840. Tokoh ini akhirnya menjadi orang penting Yahudi. Ia merupakan pelanjut penyusun Program Konspirasi Internasional bagi Yahudi. la menjadi sesepuh penting yang punya pikiran untuk menguasai dunia dalam sebuah pemerintahan diktator di bawah pimpinan persekongkolan Zionis Internasional.

Pada masanya, Pyke menjadi pengawas pelaksana program persekongkolan Internasional. la memulai tahap baru yang disebut tahap koordinasi dan tahap rencana militer, untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan modern. Pyke menempatkan persekongkolan internasional pada dua sisi, yaitu sisi rencana dan sisi ilmiah.

Pernyataan Pyke dalam suratnya itu memberikan gambaran yang jelas tentang ideologi yang terselubung, yang menjadikan pegangan tokoh-tokoh Konspirasi Internasional, yaitu ideologi mengerikan yang selalu menjadikan kebanggaan mereka.

"Pernyataan di atas juga membuka hakikat warna gereja Yahudi tertinggi," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).

Dengan kata lain, kata Willian G. Carr, perkumpulan sesepuh Zionisme adalah sebuah perkumpulan kekuatan kejahatan yang memasang seluruh perangkap Konspirasi Internasional dan menyemburkan api peperangan melawan kekuatan kebenaran, agar ajaran Tuhan Allah tidak sampai berdiri tegak di atas bumi-Nya.

Peperangan demi peperangan yang dinyatakan oleh para pendeta setan merupakan perang kebrutalan yang bertolak dari pengkhianatan, pemutarbalikan fakta, pembangkangan dan kekacauan, dengan tujuan untuk menghancurkan sendi-sendi agama samawi, kemudian diganti dengan sistem sekulerisme-materialis.

"Kalau kita memperhatikan peringatan Allah dalam Kitab Suci akan tampak jelas jalan yang ditempuh oleh kekuatan setan sejak dulu," ujar Willian G. Carr.

Kekuatan setan itu selalu bekerja merayap di kegelapan dan di balik tirai tebal kesembunyian, baik tujuannya maupun aktivitasnya.

Mereka menggerakan jerat-jerat maut dengan memperalat orang lain. Taktik inilah yang digambarkan oleh Kitab Suci, yaitu golongan mayoritas selalu termakan oleh isu minoritas pendukung kekuatan setan, ibarat barang mati sebagai mainan di tangan.

Gejala itu merupakan pengalaman panjang yang diambil oleh kekuatan setan sejak zaman purbakala. [yy/sindonews]

 

Gerakan Yahudi di Freemasonry: Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah dan Setan

Fiqhislam.com - Willian G. Carr mengungkap surat Jenderal Albert Pyke yang membuka kedok seperti apa sejatinya gerakan Yahudi internasional. Kenyataan itu dikuatkan oleh berbagai dokumen yang bisa dipercaya, di antaranya berupa sebuah surat yang ia tulis sendiri tertanggal 14 Juli 1889, ditujukan kepada Freemasonry tertinggi Amerika Serikat tentang pembentukan formasinya yang baru.

Surat tersebut jatuh ke tangan pihak asing, yang antara lain disebutkan di dalamnya:

"Kita harus mengatakan kepada umum, bahwa kita menyembah Tuhan. Namun Tuhan yang kita sembah itu tidak lebih daripada ungkapan ketakutan manusia kepada hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti. Kita telah sampai pada tingkat pengetahuan tinggi harus mempertahankan keberhasilan iman sejati pada ketuhanan setan.

Benar, setan adalah 'Tuhan' kami, hanya karena nasib buruk semata, Tuhan Allah juga disebut Tuhan. Karena keberadaan dua Tuhan yang saling bertentangan merupakan keharusan, maka tidak ada Tuhan kecuali Allah dan setan.

Oleh karena itu, kita yakin bahwa hanya menyembah setan saja termasuk kekufuran nyata. Sebab, kebenaran filsafat menunjukkan, bahwa Allah dan setan adalah dua Tuhan dan punya kedudukan sejajar, dan setan adalah tuhan cahaya dan kebaikan.

Tuhan setanlah yang sejak dulu hingga sekarang masih tetap menentang Allah, Tuhan kegelapan dan kejahatan."

Albert Pyke adalah jenderal genius berkebangsaan Amerika Serikat . Ia direkrut para dedengkot Yahudi pada tahun 1840. Tokoh ini akhirnya menjadi orang penting Yahudi. Ia merupakan pelanjut penyusun Program Konspirasi Internasional bagi Yahudi. la menjadi sesepuh penting yang punya pikiran untuk menguasai dunia dalam sebuah pemerintahan diktator di bawah pimpinan persekongkolan Zionis Internasional.

Pada masanya, Pyke menjadi pengawas pelaksana program persekongkolan Internasional. la memulai tahap baru yang disebut tahap koordinasi dan tahap rencana militer, untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan modern. Pyke menempatkan persekongkolan internasional pada dua sisi, yaitu sisi rencana dan sisi ilmiah.

Pernyataan Pyke dalam suratnya itu memberikan gambaran yang jelas tentang ideologi yang terselubung, yang menjadikan pegangan tokoh-tokoh Konspirasi Internasional, yaitu ideologi mengerikan yang selalu menjadikan kebanggaan mereka.

"Pernyataan di atas juga membuka hakikat warna gereja Yahudi tertinggi," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).

Dengan kata lain, kata Willian G. Carr, perkumpulan sesepuh Zionisme adalah sebuah perkumpulan kekuatan kejahatan yang memasang seluruh perangkap Konspirasi Internasional dan menyemburkan api peperangan melawan kekuatan kebenaran, agar ajaran Tuhan Allah tidak sampai berdiri tegak di atas bumi-Nya.

Peperangan demi peperangan yang dinyatakan oleh para pendeta setan merupakan perang kebrutalan yang bertolak dari pengkhianatan, pemutarbalikan fakta, pembangkangan dan kekacauan, dengan tujuan untuk menghancurkan sendi-sendi agama samawi, kemudian diganti dengan sistem sekulerisme-materialis.

"Kalau kita memperhatikan peringatan Allah dalam Kitab Suci akan tampak jelas jalan yang ditempuh oleh kekuatan setan sejak dulu," ujar Willian G. Carr.

Kekuatan setan itu selalu bekerja merayap di kegelapan dan di balik tirai tebal kesembunyian, baik tujuannya maupun aktivitasnya.

Mereka menggerakan jerat-jerat maut dengan memperalat orang lain. Taktik inilah yang digambarkan oleh Kitab Suci, yaitu golongan mayoritas selalu termakan oleh isu minoritas pendukung kekuatan setan, ibarat barang mati sebagai mainan di tangan.

Gejala itu merupakan pengalaman panjang yang diambil oleh kekuatan setan sejak zaman purbakala. [yy/sindonews]

 

Tokoh Terbesar Freemasonry Saja Tak Tahu Seluruh Isi Konspirasi Yahudi

Tokoh Terbesar Freemasonry Saja Tak Tahu Seluruh Isi Konspirasi Yahudi

Surat yang ditulis oleh dedengkot Freemasonry , Giuseppe Mazzini (1805 – 1872), dan diberi komentar oleh para tokoh Yahudi telah diteliti beberapa pengamat tentang kerahasiaan tokoh-tokoh Konspirasi dan tujuannya.

"Mazzini sendiri sebagai tokoh terbesar pada masanya tidak mengetahui seluruh isi konspirasi itu," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).

Berikut ini cuplikan dari surat Mazzini kepada pembantunya, seorang Yahudi bernama Dr Bright Nitschtain:

"Kami membentuk perkumpulan dengan menyebarkan anggota anggotanya ke seluruh pelosok bumi, dengan maksud untuk menyingkirkan setiap kendala yang menghalangi gerakan kami. Di situ terdapat tirai tersembunyi yang melilit setiap diri kami, dengan tak seorang pun yang mengetahui.

Meskipun lilitan tirai itu kami rasakan berat, namun kami tidak tahu siapa yang memasangnya, dan di mana tirai itu. Sungguh, rahasia dalam perkumpulan kami merupakan misteri besar."

Kardinal Carway Rodrigues dari kota Santiago Chili pernah menulis buku berjudul "Menyingkap Rahasia Freemasonry" yang menjelaskan, bagaimana sesepuh Yahudi Freemasonry.

la membeberkan sejumlah dokumen yang membuktikan, bahwa para tokoh Freemasonry golongan tingkat 32 dan 33 tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam Freemasonry yang lain, yang juga berada di bawah naungan Freemasonry, yang di situ terdapat kegiatan training bagi wanita-wanita kaki-tangan Konspirasi.

Di buku itu antara lain menjelaskan adanya dokumen penting, karena adanya hubungan dengan Adriano Lemi, yaitu penerus Mazzini yang dipilih oleh Jenderal Albert Pyke sendiri, untuk mengemban tugas gerakan pengacau internasional.

Dokumen tersebut menjelaskan, bahwa Adriano Lemi adalah mantan pendeta Yahudi sebelum bergabung dengan Jenderal Pyke. la siap untuk melaksanakan tugasnya, setelah mendapat indoktrinasi ideologi Konspirasi dari Jenderal Pyke.

Tujuan pembentukan organisasi rahasia dalam organisasi rahasia yang lain, dan terselubungnya rahasia Konspirasi dan ideologi Konspirasi disesuaikan dengan golongan pangkat para anggota jaringan yang membuat para pengamat dan sejarawan menjadi bingung dalam menganalisa tujuan dan hakikat Freemasonry itu.

"Adapun tujuan Konspirasi menurut para pengamat tentang peristiwa yang terjadi di dunia ini mengakibatkan berbagai macam rentetan pertikaian dunia yang tak kunjung berakhir," ujar Willian G. Carr.

Orang lain tidak boleh tahu, bahwa aneka peristiwa itu adalah untuk menguasai arah pikiran manusia untuk menentukan nasib mereka. Hakikat yang sebenarnya adalah tetap merupakan misteri di mata umum, sebagai akibat dari propaganda yang menyesatkan. Dan tidak mengetahui setengah dari hakikat yang sebenarnya jelas merupakan suatu bahaya. Dan apabila orang tidak tahu sama sekali, hal ini akan lebih berbahaya.

Menentukan nasib umat manusia dan menguasai pola pikirannya jelas merupakan salah satu tujuan pertikaian masa kini.

"Akan tetapi, tujuan ini hanyalah tujuan dasar sebagai tahap awal bagi Konspirasi Internasional. Langkah berikutnya adalah garis yang sejak dulu sudah dirancang oleh kekuatan setan," demikian Willian G. Carr. [yy/miftah h yusufpati/sindonews]