Fiqhislam.com - Russia Today melansir bahwa kekuatan militer pertama untuk kawasan Timur Tengah pada tahun 2015 ditempati oleh Turki, salanjutnya Israel, menyusul Mesir, Iran baru kemudian Arab Saudi dan Suriah.
Sedangkan negara yang melakukan transaksi peralatan militer terbesar di wilayah tersebut adalah Arab Saudi yang mencapai 65 % dari pendapatan negara, disusul Uni Emirat Arab. Mesir, Qatar kemudian Kuwait.
Arab Saudi merupakan negara di kawasan Timur Tengah yang paling banyak melakukan impor senjata. Arab Saudi membeli persanjataan dari beberapa negara semisal AS, Perancis, Kanada serta Pakistan. [yy/eramuslim]
Rusia Ingin jadi Pemasok Senjata ke Arab Saudi
Rusia dilaporkan tengah menyiapkan paket kerjasama untuk memasok senjata ke Arab Saudi. Pasokan senjata tersebut mencakup pesawat tempur dan amunisinya, serta beberapa jenis sistem pertahanan. Demikian hal tersebut dilaporkan media Rusia Kommersant-Dengi, mengacu pada informasi dari narasumber di kompleks industri militer Rusia, Ahad (17/1/2016).
Kontrak kerja sama yang diperkirakan bernilai sepuluh miliar dolar AS tersebut direncanakan akan ditandatangani saat kunjungan Raja Saudi ke Moskow.
Sumber publikasi juga melaporkan bahwa Arab Saudi menunjukkan minatnya terhadap kapal-kapal Rusia, serta dalam negosiasi akuisisi kompleks rudal taktis “Iskander-E” dan beberapa unit S-400. [yy/islampos]
Turki Inginkan Indonesia Jadi Mitra Produksi Senjata
Aselsan, produsen alat pertahanan asal Turki, tengah mencari mitra bisnis pengembangan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di Indonesia.
"Bentuknya pasti joint venture," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Putu Gusti Suryawirawan, di Jakarta, Senin (18/01/2016).
Ia mengatakan, jika rencana tersebut terealisasi, maka penentuan kerja sama bisnis (joint venture) akan diputuskan di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Aselsan kepada Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin, mengemukakan membidik investasinya di Indonesia bidang alutsista.
Kagan Manekse selaku Country Manager Business and Market Development Asia and Pacific Aselsan memandang Indonesia sebagai pusat Asia, sehingga kerja sama tersebut penting.
"Jadi, kerja sama ini sangat penting bagi perusahaan dan negara kami," kata Kagan.
Indonesia juga menjadi pilihan perusahaan persenjataan yang sudah 40 tahun beroperasi di Turki tersebut karena perekonomian yang terus maju, katanya menambahkan. [yy/rimanews]