Fiqhislam.com - Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron kembali mengecam pernyataan bakal calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump yang melarang warga muslim masuk ke wilayah AS. Dia menilai pernyataan itu sangat berbahaya.
"Itu (pernyataan Trum) adalah hal yang sangat berbahaya untuk dikatakan, seperti memecah belah dan menyalahkan yang lain," demikian kata Cameron dalam suatu acara di televisi Inggris, ITV, seperti dilansir Reuters, Minggu (22/5/2016).
Meski mengecam pernyataan Trump soal melarang muslim masuk AS, Cameron menambahkan dia akan bersiap untuk bertemu Trump jika Trum berkunjung ke Inggris.
Awal bulan ini, PM Cameron menolak untuk mencabut komentar yang menyebut Trump 'pengadu domba, bodoh dan salah' soal seruan melarang muslim ke AS. Namun demikian, PM Cameron menyebut Trump berhak dihormati karena berhasil melalui proses pemilihan awal Partai Republik.
Sebelumnya, seruan Trump untuk melarang warga muslim masuk ke wilayah AS memicu PM Cameron melontarkan kritikan terhadap Trump di hadapan parlemen Inggris. PM Cameron menyebut Trump justru menyatukan rakyat Inggris untuk melawannya, jika dia berkunjung ke Inggris.
"Tampaknya, kami tidak akan memiliki hubungan yang sangat baik," ucap Trump dalam wawancara dengan televisi Inggris, ITV, seperti dilansir Reuters, Senin (16/5/2016) lalu. [yy/news.detik]